visitaaponce.com

Suhu Tak Kunjung Turun, Kebakaran Hutan di Kanada Kian Meluas

Suhu Tak Kunjung Turun, Kebakaran Hutan di Kanada Kian Meluas
Kebakaran hutan besar di Kanada, Mei 2023.(AFP)

Vegetasi kering, suhu yang mencapai rekor tertinggi, dan angin kencang memicu kebakaran hutan besar-besaran di Provinsi Alberta, Kanada Bagian Barat tahun ini. Bahkan luas kebakaran tahun ini telah mencapai 10 kali lipat lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

"Kita sudah mengalami kebakaran seluas 390.000 hektar (963.710 acre). Jadi ini sudah 10 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya dan kita baru saja memulai," kata Danielle Smith, Perdana Menteri Provinsi Alberta, Rabu, (10/5).

"Ini adalah peristiwa yang luar biasa (dan) belum pernah terjadi sebelumnya, dan saya pikir inilah yang harus kita persiapkan di masa depan," tambahnya.

Baca juga: Dihantam Kebakaran Hutan, Kanada Evakuasi 30 Ribu Penduduk

Sekitar 30.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka sementara ratusan petugas pemadam kebakaran bekerja untuk mengendalikan kobaran api.

"Ini adalah tahun yang luar biasa karena akumulasi area yang terbakar sangat cepat, begitu juga dengan jumlah kebakaran yang sangat besar pada waktu yang bersamaan," sebut Yan Boulanger, seorang spesialis kebakaran hutan di kementerian sumber daya alam Kanada, kepada AFP.

Sebagian besar kebakaran berasal dari manusia, termasuk puntung rokok, api unggun yang tidak dipadamkan dengan baik atau kadang-kadang tindakan jahat. Musim semi adalah waktu yang berisiko untuk kebakaran di daerah tersebut, karena tidak ada salju yang tersisa di tanah dan sebelum tanaman menjadi hijau.

Baca juga: Sepertiga Kawasan Hutan Amazon Rusak karena Aktivitas Manusia

"Kami berakhir dengan semak belukar yang sangat kering dan pepohonan yang juga sangat mudah terbakar, karena tidak memiliki daun," terang Boulanger.

Suhu Ekstrem

Di Ibu Kota Provinsi Edmonton, suhu udara mencapai 28,9 derajat Celcius (84 derajat Fahrenheit) pada tanggal 1 Mei, mengalahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa sebelumnya yaitu 26,7 derajat Celcius (80 derajat Fahrenheit) yang terjadi hampir seabad yang lalu. Lebih jauh ke utara, suhu mencapai 32,2C (89,9F) di Fort McMurray pada hari Kamis.

Ditambah lagi dengan angin kencang yang dipicu oleh perbedaan suhu yang khas antara bagian utara yang dingin dan bagian selatan yang lebih hangat.

"Ini adalah badai yang sempurna," kata Lang.

Boulanger menambahkan bahwa jika kondisinya tetap ekstrim, ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Kebakaran besar sebelumnya pada tahun 2016 mengganggu produksi di wilayah pasir minyak di dekat Fort McMurray, yang memukul perekonomian negara.

"Kebakaran itu membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk dipadamkan,” pungkas Boulanger. (AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat