visitaaponce.com

Pertempuran Sengit Berlanjut di Khartoum Sudan

Pertempuran Sengit Berlanjut di Khartoum Sudan
Seorang pekerja mengangkut persediaan bantuan saat pesawat Emirat mendarat di bandara Port Sudan pada 10 Mei 2023.(AFP/Mohamad Ali Harissi.)

PERTEMPURAN di Sudan membara terjadi dalam ibu kota Khartoum pada Rabu (10/5). Pertempuran antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) juga terjadi di Omdurman dan Bahri di dekatnya.

Tentara yang dipimpin oleh Abdel-Fattah Burhan menggunakan serangan udara sejak Selasa (9/5) untuk mengusir RSF dari ketiga kota tersebut. RSF, yang dipimpin oleh Mohammed Hamdan Dagalo, terus melakukan pemberontakan terhadap pemerintah.

Menurut Armed Conflict Location and Event Data Project yang berbasis di Amerika Serikat, lebih dari 750 orang tewas akibat kekerasan di Sudan dan lebih dari 5.000 orang juga terluka. Komite Medis Sudan melaporkan pertempuran di Kosti yang terletak sekitar 300 kilometer (186 mil) di sebelah selatan ibu kota.

Baca juga: 15 WNI di Sudan Diangkut Pakai Pesawat Militer Arab Saudi

Laporan media lokal Sudan mengatakan bahwa 25 orang tewas di Sudan selatan di tengah bentrokan antarsuku. Tidak jelas kekerasan tersebut terkait dengan konflik antara Angkatan Darat dan RSF.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan pada Rabu bahwa konflik yang berkepanjangan dapat menyebabkan jutaan orang lagi kelaparan di Sudan. WFP mengatakan tambahan 2-2,5 juta orang di Sudan diperkirakan kelaparan dalam beberapa bulan ke depan di tengah meningkatnya kerawanan pangan.

Baca juga: DK PBB Gelar Rapat Tertutup Bahas Krisis Sudan

Direktur eksekutif WFP, Cindy McCain, mengatakan bahwa pengiriman bantuan ke Sudan sangat sulit. Kantor-kantor WFP dijarah dan hampir 25% makanan WFP dicuri.

Sementara itu, pembicaraan politik antara kedua belah pihak terus berlanjut di Arab Saudi. AS mengatakan bahwa mereka sangat optimis bahwa gencatan senjata kemanusiaan sementara akan tercapai.

"Tujuan kami dalam pembicaraan ini sangat sempit. Pertama, mendapatkan kesepakatan mengenai deklarasi prinsip-prinsip kemanusiaan dan gencatan senjata yang cukup lama untuk memfasilitasi pengiriman layanan yang sangat dibutuhkan," ujar pejabat Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland kepada para anggota parlemen di Senat AS.

Pembicaraan di kota pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, merupakan yang pertama kali dilakukan sejak pertempuran pertama kali meletus di Sudan pada 15 April. Krisis di Sudan menimbulkan risiko besar bagi negara-negara lain di wilayah Sahel, seperti negara tetangga Chad. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat