visitaaponce.com

15 WNI di Sudan Diangkut Pakai Pesawat Militer Arab Saudi

15 WNI di Sudan Diangkut Pakai Pesawat Militer Arab Saudi
Ilustrasi(Antara)

Sebanyak 15 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari Sudan menggunakan pesawat Militer Arab Saudi. Mereka berangkat dari Bandara Port Sudan dan tiba di Pangkalan Udara Militer King Abdullah Air Base, Jeddah Arab Saudi, Jumat (7/5) pekan lalu.

Seluruh WNI itu terdiri dari pelajar, pekerja dan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum. Kedatangan mereka dari Sudan disambut langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Sudan Sunarko.

Pada kesempatan tersebut Sunarko menyampaikan selamat datang dan bersyukur karena di tengah berbagai tantangan dan kesulitan, evakuasi dari Sudan berjalan lancar. "Hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama banyak pihak," ujar Sunarko dalam keterangan resmi, Selasa (9/5).

Baca juga: Indonesia Terus Perkuat Perlindungan WNI

Selanjutnya KJRI Jeddah memberikan fasilitasi kepada para WNI tersebut untuk beristirahat di hotel di Jeddah sebelum diberangkatkan menuju Tanah Air.

Kelima belas orang tersebut menambah jumlah WNI yang telah dievakuasi dari yang sebelumnya berjumlah 969 orang menjadi 984 orang. Presiden Jokowi menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat perlindungan terhadap WNI di tengah rangkaian KTT ASEAN ke-42, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut 969 WNI Telah Dievakuasi dari Sudan

Menurut Jokowi, jumlah WNI yang telah dievakuasi adalah sebanyak 969 orang. Dari jumlah tersebut, 936 di antaranya sudah pulang dan 33 lainnya sudah berada di lokasi yang aman di luar Sudan.

"Ke depan, perlindungan WNI akan terus kita tingkatkan dan kita perkuat," imbuhnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga telah menjelaskan terkait evakuasi WNI dari Sudan. Retno menyampaikan, upaya perlindungan WNI di Sudan telah dirancang dengan sangat matang. Kata dia, evakuasi dijalankan melalui sebuah operasi yang senyap, tapi cepat.

"Kenapa kita selalu memilih operasi yang senyap, karena semua menyangkut masalah safety and security dari WNI yang akan kita evakuasi karena situasi setempat selalu sangat dinamis, sangat cair, dan dapat mengancam keselamatan para WNI," jelas Retno. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat