visitaaponce.com

Tiongkok Kirim Warga Sipil Pertama ke Istana Surgawi

Tiongkok Kirim Warga Sipil Pertama ke Istana Surgawi
Roket yang membasa misi luar angkasa Shenzhou-16 bertolak dari Pusat Peluncuran Satelit Jiunquan di Provinsi Gansu, Selasa (30/5).(AFP/Hector RETAMAL)

TIONGKOK mengumumkan pengiriman warga sipil pertama dan astronaut paling berpengalaman ke luar angkasa, Selasa (30/5). Itu untuk menandai dimulainya aktivitas stasiun luar angkasa baru, Tiangong.

Seorang Profesor bernama Gui Haichao dari Universitas Beihang di Beijing, dipilih bersama astronot veteran Jing Haipeng serta Kolonel Zhu Yangzhu, yang juga akan pergi ke luar angkasa untuk pertama kalinya.

Keduanya akan dipimpin Mayor Jenderal Jing. Mereka akan berada di atas pesawat luar angkasa Shenzhou-16, atau Divine Vessel, yang akan diluncurkan ke luar angkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Tiongkok barat laut pada pukul 9:31 pagi waktu setempat, Selasa (30/5).

Baca juga: Tiga Astronaut Tiongkok Tiba di Stasiun Luar Angkasa Tiangong

Kapal ini akan berlabuh ke Tiangong yang berarti Istana Surgawi. Tim Shenzhou-16 akan menggantikan tim Shenzhou-15 dan berada di stasiun luar angkas aitu selama 180 hari.

Awak Shenzhou-15 telah tinggal di luar angkasa selama sekitar enam bulan. Mereka membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikan serah terima dari Shenzhou-14 pada 2022.

Pembangunan tiga modul Tiangong selesai setelah peluncuran modul terakhirnya – Mengtian atau Dreaming Of The Heavens – pada awal November, setelah satu setengah tahun. 

Baca juga: Tiongkok Kirimkan Astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong

Dengan Shenzhou-16, Mayjen Jing akan memegang rekor sebagai pelaksana misi luar angkasa terbanyak di negara itu.

Dia sebelumnya berada di Shenzhou-7, 9, dan 11. Shenzhou-5, yang merupakan misi berawak pertama Tiongkok, diluncurkan pada 15 Oktober 2003. Mengungkap identitas ketiga pria tersebut pada konferensi pers di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan.

Wakil Direktur Badan Antariksa Berawak Tiongkok Lin Xiqiang mengatakan bermacam-macam keterampilan astronot angkatan terbaru akan berperan penting dalam fase baru stasiun luar angkasa Tiangong, setelah selesai fase konstruksi.

Pada fase terakhir, kata dia, astronot yang juga disebut Tiongkok sebagai taikonaut dapat lebih fokus melakukan eksperimen untuk pasokan kargo, perbaikan dan pemeliharaan stasiun ruang angkasa, dan bekerja pada terobosan di bidang ekologi kehidupan dan ilmu material.

Tugas Gui akan mencakup pemeliharaan muatan, yang mengacu pada bagian-bagian pesawat ruang angkasa yang akan menghasilkan data misi dan kemudian mengirimkan informasi tersebut kembali ke markas. Dia juga akan bertanggung jawab atas pengumpulan dan analisis data.

Anggota militer yang juga diberangkatkan dalam misi ini, yakni Kolenl Zhu adalah seorang insinyur kedirgantaraan terlatih dan mantan profesor di Universitas Teknik Luar Angkasa. Dia akan mengendalikan pesawat ruang angkasa dan melakukan eksperimen.

Mayjen Jing mengatakan setelah konferensi pers bahwa dia telah melakukan setidaknya 600 sit-up, 600 push-up dan lebih dari seribu lompat tali setiap hari untuk menjaga kebugarannya. “Itu hanya dasar-dasarnya,” katanya.

Ia menambahkan dia belum kembali ke kampung halamannya untuk menemui orangtuanya di Provinsi Shanxi utara karena pelatihan. Sementara Gui mengatakan impian untuk pergi ke luar angkasa, terutama bagi akademisi, tampak sakral dan tabu.

Ketika dirinya diizinkan menjadi astronot pada 2018 langsung menyetujuinya tanpa berpikir dua kali. 

“Saya sudah lama bermimpi untuk memindahkan pekerjaan penelitian yang saya cintai ke luar angkasa,” kata Gui, yang berspesialisasi dalam sistem pesawat ruang angkasa.

Shenzhou-16 akan dibantu oleh awak Shenzhou-17, yang diperkirakan akan diluncurkan pada November. (Straits Times/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat