180 Korban Tewas dalam Kerusuhan di Sudan Dimakamkan Tanpa Identitas
![180 Korban Tewas dalam Kerusuhan di Sudan Dimakamkan Tanpa Identitas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/55db33776feda88ab90c51fb90ff4f90.jpg)
BULAN Sabit Merah Sudan melaporkan pertempuran yang terus berlanjut di dua titik konflik Sudan, Khartoum dan Darfur, telah memaksa para sukarelawan untuk menguburkan 180 orang mayat yang ditemukan dari zona tempur tanpa identifikasi,.
Sejak pertempuran antara para jenderal yang bertikai di Sudan meletus pada 15 April, para sukarelawan telah menguburkan 102 orang mayat tak dikenal dalam Pemakaman Al-Shegilab di ibukota dan 78 lainnya di Pemakaman Darfur.
Baik panglima angkatan darat Abdel Fattah Burhan maupun wakilnya yang kini menjadi saingannya, komandan paramiliter Mohamed Hamdan Daglo, telah berulang kali menyatakan janji untuk melindungi warga sipil dan mengamankan koridor-koridor kemanusiaan.
Baca juga: Militer Sudan Enggan Berunding Lagi dengan RSF
Namun, para relawan Bulan Sabit Merah mengalami kesulitan untuk bergerak di jalan-jalan untuk menjemput korban tewas, “Karena kendala keamanan,” kata Bulan Sabit Merah.
Dalam pembicaraan gencatan senjata di Arab Saudi bulan lalu, pihak-pihak yang bertikai telah sepakat untuk memungkinkan para pelaku kemanusiaan yang bertanggung jawab, seperti Bulan Sabit Merah Sudan atau Komite Palang Merah Internasional dalam mengumpulkan, mendaftarkan, dan menguburkan para korban tewas dengan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang.
Baca juga: Tiongkok dan Jepang Kirim Bantuan untuk Pengungsi Perang Sudan
Di tengah pelanggaran yang berulang kali dan mencolok oleh kedua belah pihak, perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi gagal.
Seluruh distrik di ibu kota tidak lagi memiliki air yang mengalir, listrik hanya tersedia selama beberapa jam dalam seminggu dan tiga perempat rumah sakit di zona tempur tidak berfungsi.
Situasi ini sangat mengerikan di wilayah barat Darfur, yang merupakan rumah bagi sekitar seperempat populasi Sudan dan tidak pernah pulih dari perang dahsyat selama dua dekade hingga menewaskan ratusan ribu orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi.
Ratusan warga sipil telah terbunuh, desa-desa dan pasar-pasar dibakar dan fasilitas-fasilitas bantuan dijarah, sehingga mendorong puluhan ribu orang untuk mengungsi ke negara tetangga, Chad.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Kudeta, Konflik, dan Krisis jadi Isu Utama KTT Afrika
Khartoum Tengah Terbakar saat Perang Berkecamuk di Sudan
Perang Saudara di Sudan, 20 Juta Orang Terancam Kelaparan
Belasan Warga Sipil Sudan Tewas dalam Pertempuran di Darfur
Sudan Umumkan Gencatan Senjata Idul Adha
Pemerintah Diminta Prioritaskan Keselamatan WNI di Sudan
4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman
Sudan dan Uni Emirat Arab Memanas
AS Menuduh Sudan Mengancam Misi PBB di Tengah Konflik
10 WNI Berhasil Dievakuasi dari Sudan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap