4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman
![4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/bf5b440f19c401865092bd107e8bffa9.jpg)
AMERIKA Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara ke Houthi di Yaman yang dituduh mengancam pelayaran internasional di Laut Merah. Siapakah Houthi?
Pada Kamis (11/1), pesawat AS dan Inggris melancarkan serangan udara ke Sana'a, serta wilayah kegubernuran Al Hudaydah, Sa'ada, dan Dhamar. Penyerangan itu berbarengan dengan sidang genosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, di Belanda.
Berikut empat hal yang perlu diketahui tentang Houthi.
1. Houthi Didukung Iran
Kota-kota di Yaman yang diserang oleh Amerika Serikat-Inggris, sekutu Israel. (AFP)
Houthi didukung oleh Iran, kekuatan regional utama dan musuh bebuyutan Israel.
Mereka adalah anggota “poros perlawanan” yang didukung Teheran, yang menyatukan berbagai organisasi anti-Israel di wilayah tersebut, termasuk militan Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon, serta berbagai kelompok di Irak dan Suriah.
Baca juga : Serangan AS- Inggris ke Yaman Ganggu Keamanan Dunia
Baca juga : Ini Reaksi Dunia Terhadap Serangan AS dan Inggris di Yaman
Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada tanggal 7 Oktober, kelompok Houthi telah melancarkan sejumlah serangan terhadap kapal-kapal komersial yang mereka katakan terkait dengan Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Bertindak bak polisi dunia, Amerika Serikat telah mengerahkan kapal perangnya ke Laut Merah dan membentuk koalisi internasional dengan puluhan negara untuk menghadapi Houthi seorang. Dalih Amerika adalah untuk mengamankan jalur pelayaran penting internasional danmenuduh Iran mendukung dan mendorong serangan tersebut. Namun, Teheran membantah tuduhan tersebut.
Baca juga : Pengamat : Konflik Laut Merah Berpotensi Timbulkan Krisis Pangan dan Energi Global
Baca juga : 20 Negara Keroyok Houthi Yaman Seorang di Laut Merah
2. Kekuatan militer Houthi
Parade militer Houthi di Yaman, pada 21 September 2023. (FOTO-FOTO: AFP/Mohammed Huwais)
Kekuatan militer kelompok ini diperkirakan beberapa tahun lalu berjumlah sekitar 200.000 pejuang, sebuah kekuatan yang terlatih dan terbiasa berperang di daerah gersang dan pegunungan Yaman. .
Setelah menguasai ibu kota Sanaa pada tahun 2014, kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut, khususnya di wilayah utara.
Rudal jarak jauh dan drone mereka, yang dikembangkan menggunakan teknologi Iran, menurut lawan mereka, dianggap sebagai ancaman serius oleh negara-negara tetangga di Teluk.
Kelompok Huthi sebelumnya telah melakukan serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, keduanya merupakan anggota koalisi yang mendukung pemerintah Yaman melawan Huthi sejak tahun 2015.
Namun hingga saat ini, mereka belum melakukan intervensi terhadap konflik yang tidak melibatkan Yaman.
Setelah berperang melawan kelompok Houthi selama lebih dari delapan tahun, Riyadh memulai pembicaraan damai dengan kelompok tersebut tahun lalu dengan harapan dapat mengakhiri konflik yang telah menghancurkan salah satu negara termiskin di dunia.
Pertempuran sebagian besar terhenti sejak gencatan senjata pada awal tahun 2022.
3. Popularitas Houthi
Pendukung Houthi di Yaman melakukan aksi bela Palestina pada 18 Oktober 2023 (AFP/Mohammed Huwais)
Meskipun ribuan pejuangnya terbunuh, Houthi terus menarik rekrutan muda di negara berpenduduk sekitar 30 juta orang yang berjuang melawan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Perang saudara telah menewaskan ratusan ribu orang secara langsung atau tidak langsung dan menyebabkan jutaan orang berada di ambang kelaparan, menurut PBB.
Dengan mengklaim melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang terkait dengan Israel dan AS sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di Gaza, kelompok Houthi telah mendapatkan visibilitas global dan memperkuat basis populer mereka baik di Yaman maupun di seluruh wilayah, kata para ahli.
4. Ideologi Houthi
Tentara Houthi menghadiri parade militer resmi yang menandai ulang tahun kesembilan pengambilalihan ibu kota, Sanaa oleh Houthi, pada 21 September 2023. (AFP/Mohammed Huwais)
Berasal dari utara Yaman, Houthi didirikan sebagai sebuah gerakan pada tahun 1990an untuk melawan dugaan marginalisasi komunitas minoritas Zaidi mereka, sebuah cabang Islam Syiah, di negara mayoritas Sunni.
Zaidi mencapai puncaknya di utara Yaman dengan pembentukan "imamah" (rezim politik yang dijalankan oleh seorang imam) pada abad ke-9, yang bertahan hingga pertengahan abad ke-20.
Di wilayah yang mereka kuasai, kelompok Houthi menerapkan aturan sosial dan agama yang sangat ketat yang khususnya menyasar perempuan. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
1. Houthi Didukung Iran
2. Kekuatan militer Houthi
3. Popularitas Houthi
4. Ideologi Houthi
AS Mengutuk Penahanan Staf PBB dan LSM oleh Houthi
Militer AS Hancurkan Peluncur Rudal Houthi di Yaman
Houthi Luncurkan Rudal ke Kapal Dagang di Teluk Aden
Houthi Yaman Serang Kapal Milik Yunani di Laut Merah
Kenali Sejarah Sarung
AS Klaim Jatuhkan Rudal Anti-Kapal Houthi dan 4 Drone
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Cara Hindari Stereotipe 'Orang Amerika Bodoh' Saat Keluar Negeri
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap