Sudan Kembali Dilanda Perang
![Sudan Kembali Dilanda Perang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/2aa65f8f850ad0988f939bc635ab6e6b.jpg)
PERANG kembali mengguncang Kota Khartoum pada Rabu (21/6) pagi. Pasukan para jenderal yang bertikai di Sudan kembali bertempur hanya beberapa menit setelah gencatan senjata terbaru yang ditengahi oleh AS dan Arab Saudi berakhir.
Pada Selasa malam, kebakaran besar melanda markas besar dinas intelijen di Ibu Kota Khartoum. Masing-masing pihak menuduh pihak lain menyerang markas tersebut karena melanggar gencatan senjata 72 jam.
Sebuah sumber dalam tentara reguler, yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Burhan, menuduh kelompok paramiliter saingannya, Mohamed Hamdan Daglo, yang menembaki gedung tersebut.
Baca juga : 180 Korban Tewas dalam Kerusuhan di Sudan Dimakamkan Tanpa Identitas
Sumber Pasukan Dukungan Cepat paramiliter mengatakan bahwa sebuah pesawat nirawak tentara mengebom gedung tempat para pejuang RSF berkumpul, sehingga memicu kebakaran dan penghancuran sebagian markas intelijen.
Baca juga : Militer Sudan Enggan Berunding Lagi dengan RSF
Pada Rabu pagi, penduduk Omdurman, tepat di seberang Sungai Nil dari Khartoum, melaporkan adanya pertukaran artileri berat dalam beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir pada pukul 6:00 pagi
"Pesawat-pesawat tempur militer terbang rendah di atas beberapa distrik yang berdekatan," kata penduduk.
Gencatan senjata, bertepatan dengan konferensi donor internasional di Jenewa pada hari Senin. Kondisi itu, membawa jeda sejenak bagi jutaan warga sipil yang telah terjebak oleh pertempuran di Khartoum. Namun eksodus pengungsi terus bertambah dari medan pertempuran utama lainnya, di Darfur.
Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata melaporkan secara nasional, lebih dari 2.000 orang telah terbunuh sejak perebutan kekuasaan antara Burhan dan Daglo meletus menjadi pertempuran pada tanggal 15 April.
Lebih dari 2,5 juta orang telah meninggalkan rumah mereka, sekitar 550.000 orang di antaranya telah mencari perlindungan di negara-negara tetangga dan mengungsi ke luar negeri, seperti dicatat Organisasi Internasional untuk Migrasi. (AFP/Z-8)
Terkini Lainnya
Mesir Minta Warganya Tinggalkan Sudan
Khartoum Tengah Terbakar saat Perang Berkecamuk di Sudan
Perang Saudara di Sudan, 20 Juta Orang Terancam Kelaparan
Belasan Warga Sipil Sudan Tewas dalam Pertempuran di Darfur
Sudan Umumkan Gencatan Senjata Idul Adha
Abaikan Seruan Dunia, Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap