visitaaponce.com

Kanada Ingin Pastikan Penanggung Jawab Kecelakaan Kapal Selam Titan

Kanada Ingin Pastikan Penanggung Jawab Kecelakaan Kapal Selam Titan
Sebuah kendaraan menampilkan logo OceanGate, perusahaan yang mengelola kapal selam Titan.(AFP/Jason Redmond)

AMERIKA Serikat (AS) dan Kanada mulai menyelidiki ledakan kapal selam Titan, yang menewaskan lima orang. Dewan Keselamatan Transportasi Kanada, Sabtu (24/6), mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan atas hilangnya kapal selam yang hancur di tengah perjalanan menuju bangkai kapal Titanic.

AS dan Kanada ingin menemukan pihak paling bertanggung jawab atas tragedi itu. Puing-puing kapal itu ditemukan di kedalaman 3.810 meter di bawah air.

"Kami sedang melakukan penyelidikan keselamatan di Kanada mengingat ini adalah kapal berbendera Kanada yang berangkat dari pelabuhan Kanada dan terlibat dalam kejadian ini, meskipun di perairan internasional," kata Ketua Dewan Transportasi Kanada Kathy Fox.

Baca juga: Kanada Mulai Penyelidikan Hilangnya Kapal Selam Wisata Titan di Atlantik

Fox mengatakan dia memahami kepentingan internasional dan pihaknya akan membagikan informasi yang dikumpulkan dengan lembaga lain, seperti Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan Penjaga Pantai AS.

Rekaman suara dan pernyataan saksi dilindungi di bawah hukum Kanada, katanya. "Investigasi kami akan mengarah ke mana bukti membawa kami. Kami tidak ingin menduplikasi upaya. Kami ingin berkolaborasi.”

Royal Canadian Mounted Police juga mengumumkan telah memulai pemeriksaan atas tragedi Titan untuk memutuskan penyelidikan penuh. Penyelidikan penuh itu hanya akan dilakukan jika terdapat pelanggaran hukum pidana, federal atau provinsi.

Baca juga: 5 Penumpang Kapal Selam Titan Dipastikan Tewas, Pencarian Diakhiri

OceanGate Expeditions, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan Titan, berbasis di AS tetapi kapal selam itu terdaftar di Bahama. OceanGate berbasis di Everett, Washington, tetapi keterangan tersebut ditutupi saat Titan ditemukan.

Pada Jumat (23/6), Penjaga Pantai AS telah menyatakan hilangnya kapal selam Titan sebagai korban laut dan akan turut melakukan penyelidikan. Investigasi kecelakaan di laut dalam memakan waktu yang lama, mengingat kedalaman laut yang keruh.

“Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal ampun di bawah sana di dasar laut,” kata Laksamana Muda John Mauger, dari Distrik Pertama Penjaga Pantai AS.

Penyelidikan ini diperumit oleh fakta bahwa dunia eksplorasi laut dalam tidak diatur dengan baik. Pertanyaan utama kasus ini akan mengerucut pada penolakan pembuat Titan untuk tunduk pada pemeriksaan independen yang merupakan standar di industri kapal.

Titan tidak terdaftar sebagai kapal AS atau badan internasional yang mengatur keselamatan. Dan itu tidak diklasifikasikan oleh kelompok industri maritim yang menetapkan standar pada hal-hal seperti konstruksi lambung kapal.

CEO OceanGate Stockton Rush, pemilik Titan, mengeluh peraturan dapat menghambat kemajuan. “Membawa entitas luar untuk mempercepat setiap inovasi sebelum diuji di dunia nyata adalah kutukan bagi inovasi yang cepat,” tulis Rush dalam unggahan blog di situs web perusahaannya.

Titan diluncurkan pada Minggu (18/6) pukul 8.00 dan dilaporkan hilang setalah menyelam sedalam 700 kilometer di selatan St John's, Newfoundland. 

Penumpang yang tewas dalam kejadian ini adalah Rush, dua anggota keluarga terkemuka Pakistan, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood; petualang Inggris Hamish Harding; dan ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet.

Serangkaian tuntutan hukum diperkirakan akan terjadi, tetapi pengajuannya akan rumit dan tidak jelas seberapa suksesnya tuntutan hukum tersebut. Penggugat akan mengalami masalah penetapan yurisdiksi.

Setidaknya 46 orang berhasil melakukan perjalanan dengan kapal selam OceanGate ke lokasi bangkai kapal Titanic pada 2021 dan 2022, menurut surat yang diajukan perusahaan tersebut ke Pengadilan Distrik AS di Norfolk, Virginia, yang mengawasi masalah yang melibatkan kapal karam Titanic. (France24/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat