Jokowi Minta ASEAN Bersatu
![Jokowi Minta ASEAN Bersatu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/95b5b61757f03e2e239bd4bf69a9d6a5.jpg)
GURU Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Evi Fitriani menilai pesan Presiden Jokowi saat menerima para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN dan negara mitra sangat jelas. Presiden meminta negara-negara di kawasan ASEAN dan negara mitra untuk bersatu menjaga pertumbuhan ekonomi dan terbebas dari zona konflik.
"Presiden Jokowi ingin benar-benar kesatuan ASEAN terjalin. Beliau juga menekankan ASEAN Centrality yang memang selama ini sulit terbangun dengan kuat atau fluxtuatif kondisinya karena berbagai tekanan external (persaingan negara-negara besar) dan dinamika dalam ASEAN sendiri," paparnya kepada Media Indonesia, Jumat (14/7).
Menurut dia Presiden Jokowi ingin mengajak negara-negara ASEAN merapatkan barisan agar bisa mengejar peluang ekonomi global. Sebab, kata dia, selama ini negara-negara ASEAN lebih cenderung mengutamakan kerja sama ekonomi dengan partner besar.
Baca juga : Menlu: Indo-Pasifik Jangan Sampai Jadi Medan Perang
"Bahkan, sering menjadi saingan satu sama lain. Intra-trade relations dalam ASEAN masih kecil ketimbang trade dengan trading partners di luar ASEAN," jelasnya.
Regional value chain di ASEAN, lanjut dia, juga sulit sehingga regional-based production buatan ASEAN masih sulit terwujud. "Padahal kalau mau kompak, ASEAN bisa menjadi blok ekonomi yang powerful," katanya.
Baca juga : Rusia Mau Teken Traktat Bebas Nuklir Asalkan...
Evi juga mengatakan keinginan Presiden Jokowi tersebut sulit terwujud dalam waktu dekat. Selain menghadapi dinamika yang saat ini ada seperti konflik di Myanmar, juga tantangan dari luar kawasan.
Namun, kata dia, pesan Presiden Jokowi tersebut sudah cukup menjadi landasan untuk ASEAN bersatu. Komitmen Indonesia yang disampaikan Presiden Jokowi bisa mendorong seluruh negara ASEAN berkomitmen dengan negara-negara yang telah menandatangani perjanjian persahabatan dan kerja sama atau TAC.
"Tidak kalah penting, mencegah konflik negara-negara besar masuk ke wilayah Asia Tenggara sebagai conflict theater mereka," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Presiden Jokowi Diminta Bijak Soroti Kasus Korupsi
Sekjen PKS Sebut Presiden Jokowi Gerilya Sodorkan Kaesang untuk Pilkada DKI Jakarta
Viral Ambulans Disuruh Mengalah pada Rombongan Jokowi, Istana Minta Maaf
Mentan Amran Dampingi Presiden Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Presiden Jokowi Cek Pasar dan RSUD di Kalimantan Tengah
Presiden Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Solusi PHK Massal
Indonesia Darurat TTPO, 3.700 PMI Jadi Korban, Komnas HAM Luncurkan Program 'Jalan Terjal'
Darurat Judol, Komisi A DPRD DKI Jakarta Dorong Satgas Segera Bertindak
Mempertahankan Batu Bara Dinilai Tingkatkan Risiko Kerugian Ekonomi di ASEAN
Himahi Universitas Budi Luhur Gelar ASEAN+ Youth Environmental Action 2024: Aksi Nyata Pemuda untuk Bumi
Ditjen Bina Adwil Matangkan Persiapan Indonesia di ASEAN Smart Cities Network
PPATK Ungkap Dana Rp5 Triliun Dikirim ke 20 Negara dari Judi Online
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap