Jepang Kecam Ancaman Nuklir Rusia pada Peringatan Bom Hiroshima
![Jepang Kecam Ancaman Nuklir Rusia pada Peringatan Bom Hiroshima](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/fbd1ea4a2f08b7afcf5fefd6a68eda4e.jpg)
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecam Rusia yang mengultimatum untuk menggunakan senjata nuklir pada konflik di Ukraina. Hal itu ia sampaikan saat memperingati 78 tahun pemboman Hiroshima, Minggu (6/8).
Sekitar 140 ribu orang tewas di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan 74 ribu orang lainnya di Nagasaki tiga hari kemudian, ketika pasukan Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di dua kota Jepang tersebut beberapa hari sebelum akhir Perang Dunia II.
"Jepang, sebagai satu-satunya negara yang menderita akibat bom atom dalam perang, akan melanjutkan upaya menuju dunia bebas nuklir," kata Kishida.
“Jalan menuju itu menjadi semakin sulit karena perpecahan yang semakin dalam di masyarakat internasional atas perlucutan senjata nuklir dan ancaman nuklir Rusia,” imbuhnya.
Terkait situasi ini, kata Kishida, semakin penting untuk mengembalikan momentum internasional menuju realisasi dunia bebas nuklir.
“Kehancuran yang dibawa ke Hiroshima dan Nagasaki oleh senjata nuklir jangan pernah terulang lagi,” kata Kishida, yang keluarganya berasal dari Hiroshima.
Komentar Kishida menggemakan apa yang dissampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres, yang mengeluarkan pernyataan pada peringatan Hiroshima yang mengatakan bahwa beberapa negara dengan ceroboh menhidupkan lagi wacana penggunaan senjata nuklir dan mengancam akan menggunakan alat pemusnah ini.
“Dalam menghadapi ancaman ini, komunitas global harus berbicara sebagai satu kesatuan. Setiap penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima,” kata Guterres.
Pada upacara tersebut, ribuan orang, termasuk para penyintas, kerabat, dan pejabat asing dari 111 negara, berdoa bagi mereka yang tewas atau terluka dalam pemboman itu dan menyerukan perdamaian dunia.
Rusia dan Belarusia tidak diundang ke upacara tersebut untuk tahun kedua berturut-turut karena krisis Ukraina. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Vladimir Putin: Rusia Akan Gunakan Semua Cara Jika Kedaulatannya Terancam
Iran Kecam Resolusi Pengawas Nuklir PBB
Kim Jong Un Pimpin Latihan 'Kontra Serangan Nuklir' di Korea Utara
Israel Dikhawatirkan Serang Fasilitas Nuklir Iran
IAEA Peringatkan Bahaya Kecelakaan Nuklir di Pabrik Nuklir Ukraina
Hamas: Hampir 50 Sandera di Gaza Tewas karena Bom Israel
Jadi Tersangka, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perindo Gugat KPK
Di KTT G7 Hiroshima, Jokowi Temui Zelensky hingga Macron
Zelensky Samakan Kehancuran Bakhmut dengan Hiroshima
Jepang Janjikan Persaudaraan dengan Ukraina
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap