visitaaponce.com

2,7 Juta Pemilih Singapura Tentukan Presiden Baru

2,7 Juta Pemilih Singapura Tentukan Presiden Baru
Hari ini masyarakat Singapura memilih satu dari tiga kandidat presiden.(AFP)

PEMUNGUTAN suara untuk pemilihan presiden Singapura dibuka pada Jumat (1/9) pagi waktu setempat. Tiga calon presiden yang mengikuti kontestasi demokrasi ini memperebutkan suara dari 2,7 juta pemilih.

Tiga kandidatnya adalah mantan Kepala Investasi Ng Kok Song, mantan Menteri Senior Tharman Shanmugaratnam, dan mantan Kepala Eksekutif NTUC Income Tan Kin Lian.

Pemilih yang memenuhi syarat mulai memberikan suaranya pada pukul 08.00 waktu setempat ketika TPS dibuka. Namun antrean sudah mulai terbentuk di beberapa stasiun sebelum jam buka, seperti Sekolah Dasar Waterway di Punggol dimana terlihat antrean orang menunggu di luar gerbangnya.

Baca juga: Lukas Enembe Kerap Berbisnis Terkait Pencucian Uang di Singapura

Departemen Pemilihan Umum Singapura (ELD) mengatakan dalam sebuah pernyataan pemungutan suara akan berlangsung hingga jam 8 malam. Pihaknya menyarankan para pemilih untuk tiba di tempat pemungutan suara pada sore hari.

"Terutama pada sore hari ketika antrean biasanya lebih pendek. Kami meminta kesabaran dan pengertian para pemilih saat kami menyelesaikan antrean pagi," kata pernyataan ELD.

Baca juga: Trump Ancam Penjarakan Lawan-Lawan Politik Jika Terpilih Jadi Presiden AS

Ketika CNA tiba di TPS di void deck Blok 307, Jurong East Street 32, terdapat barisan warga yang menunggu untuk memberikan suaranya. Pemeriksaan di situs ELD pada pukul 08.35 waktu setempat menunjukkan bahwa antara 141 dan 160 orang berada dalam antrean. Namun kemacetan tampaknya hilang sekitar 15 menit kemudian.

Seorang pemilih yang tiba pada pukul 8.12 waktu setempat mengatakan kepada CNA bahwa dia menunggu sekitar satu jam untuk mendapatkan giliran mencoblos. Dia menambahkan harus memberikan suara di pagi hari karena harus berangkat kerja.

Begitu pula dengan antrean antara 80 hingga 100 orang yang terbentuk di Klub Komunitas Geylang Serai pada jam buka. Beberapa warga lanjut usia terlihat duduk di kursi sambil menunggu giliran. Antrean mulai surut menjelang pukul 09.00 waktu setempat.

Dalam pernyataannya ELD mengatakan bahwa situasi antrean telah membaik di sebagian besar TPS. "Masalah teknis dengan sistem pendaftaran elektronik secara bertahap diselesaikan. Para pemilih masih didorong untuk pergi keluar untuk memilih sepanjang hari."

Di panti jompo Society for the Aged Sick di Hougang, Nyonya Lee Dan Lin adalah penghuni pertama di sana yang memberikan suaranya. Pria berusia 75 tahun itu menggambarkan prosesnya sebagai sesuatu yang nyaman dan mengatakan seluruh prosesnya hanya memakan waktu lima menit baginya.

Ini adalah pertama kalinya tempat pemungutan suara didirikan di panti jompo. Sebelumnya, warga harus dibawa ke TPS di luar panti jompo. Kepala operasional panti jompo Kate Soh mengatakan: "Saya cukup senang melihat penghuninya terlihat bahagia. Beberapa menyatakan keinginan mereka untuk memilih."

Di antara mereka yang juga hadir di TPS adalah Presiden Halimah Yacob serta calon presiden Tan Kin Lian dan Ng Kok Song.

Lebih dari 2,7 juta warga Singapura diperkirakan akan memilih dan tempat pemungutan suara akan dibuka hingga jam 20.00 waktu setempat, setelah itu penghitungan suara akan dimulai.

Pemilih harus membawa NRIC asli atau digital atau paspor yang masih berlaku, dan kartu pemungutan suara atau kartu ePoll ke TPS untuk pendaftaran.

Kartu pemungutan suara akan menunjukkan kepada pemilih dimana tempat pemungutan suara mereka berada. Begitu pula lokasi yang sama akan tertera di kartu ePoll.

Para pemilih dapat memeriksa jumlah orang yang mengantre di TPS yang telah ditentukan dengan menggunakan situs web VoteQ dan memasukkan kode pos mereka. Tautan VoteQ juga dapat diakses di kartu ePoll melalui aplikasi Singpass atau dengan memindai kode QR pada kartu polling fisik.

Hal ini merupakan salah satu perbaikan dalam proses pemungutan suara dengan mengambil pembelajaran dari Pemilu 2020. Jumlah TPS meningkat dari 1.097 menjadi 1.264 peningkatan sebesar 15%.

Hal ini akan menurunkan jumlah rata-rata pemilih yang dialokasikan di setiap TPS dari 2.400 menjadi 2.150. Di bilik suara, pemilih dapat menggunakan stempel X yang menggantikan pena X, atau pena miliknya sendiri untuk menandai kotak kosong di samping gambar calon presiden.

Suara tidak akan dihitung jika ditandai di luar kotak. Kertas suara kemudian harus dilipat dua dan dimasukkan ke dalam kotak suara sebelum meninggalkan TPS. (CNA/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat