visitaaponce.com

2.000 Orang Hilang Usai Libia Disapu Badai

2.000 Orang Hilang Usai Libia Disapu Badai
Kepala pemerintahan Libia timur Osama Hamad mengatakan lebih dari 2.000 orang tewas di kota pesisir Derna dan ribuan lainnya hilang.(AFP)

ANGIN badai Daniel yang mematikan dan banjir besar melanda Libia selama dua hari terakhir, Senin (11/9). Diperkiraan korban tewas berkisar antara ratusan hingga ribuan orang.

Kepala pemerintahan Libia timur Osama Hamad mengatakan lebih dari 2.000 orang tewas di kota pesisir Derna dan ribuan lainnya hilang. Kepala kelompok bantuan Bulan Sabit Merah di wilayah tersebut mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan mencapai 250 orang.

Hamad tidak memberikan sumber datanya angka-angka tersebut di negara yang secara politik terpecah di timur dan barat dengan dua pemerintahan yang bersaing dan layanan publik telah hancur sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.

Baca juga: 150 Orang Tewas Akibat Banjir di Libia

Badai Daniel menyapu Mediterania pada Minggu (10/9), membanjiri jalan-jalan dan menghancurkan bangunan-bangunan di Derna, dan menghantam permukiman lain di sepanjang pantai termasuk kota Benghazi terbesar kedua di Libia.

Rekaman di media sosial dan disiarkan Almostkbal TV di Libia timur menunjukkan orang-orang terdampar di atap kendaraan mereka sambil meminta bantuan dan air menghanyutkan mobil.

Baca juga: Korban Gempa di Maroko Meningkat Jadi 2,862 Orang

“Jumlah korban hilang berjumlah ribuan, dan korban tewas melebihi 2.000 orang,” kata Hamad.

Kemudian kata dia, seluruh lingkungan di Derna telah hilang, bersama dengan penduduknya tersapu air. Hamad memimpin pemerintahan yang tidak diakui secara internasional, dan beroperasi di wilayah timur Libia yang dikendalikan oleh Tentara Nasional Libia (LNA) pimpinan Khalifa Haftar.

Yang hilang termasuk tujuh anggota LNA, kata juru bicara LNA, Ahmad Mismari. Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang yang diakui secara internasional, yang berfungsi sebagai kepala negara di negara yang terpecah belah, meminta masyarakat internasional untuk membantu.

“Kami menyerukan negara-negara persaudaraan dan sahabat serta organisasi internasional untuk memberikan bantuan," katanya.

Sementara Fhakeri dari Bulan Sabit Merah mencatat sedikitnya 150 orang tewas di Derna pasca runtuhnya bangunan. Dia memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat menjadi 250 orang. "Situasinya sangat buruk,” kata warga Derna Saleh al-Obaidi.

Ia mengatakan dia berhasil melarikan diri bersama keluarganya, meskipun rumah-rumah di lembah dekat kota itu runtuh. “Orang-orang tertidur dan terbangun dan menemukan rumah mereka dikelilingi air,” katanyas.

Ahmed Mohamed, warga lainnya, mengatakan dirinya tertidur dan ketika bangun menemukan air mengepung rumah. Almostkbal TV memuat gambar jalan yang runtuh antara Sousse dan Shahat, rumah bagi situs arkeologi Cyrene yang didirikan di Yunani dan terdaftar di UNESCO .

Saksi mata mengatakan ketinggian air mencapai tiga meter di Derna. Parlemen Libia yang berbasis di wilayah timur mengumumkan tiga hari berkabung.

Perdana Menteri pemerintahan sementara Abdulhamid al-Dbeibah juga mengumumkan tiga hari berkabung di semua kota yang terkena dampak, dan menyebut kota-kota tersebut sebagai daerah bencana.

Empat pelabuhan minyak utama di Libia, Ras Lanuf, Zueitina, Brega dan Es Sidra, ditutup mulai Sabtu malam selama tiga hari, kata dua insinyur perminyakan. Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, kata para saksi mata.

Pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat ekstrem, menutup sekolah dan toko serta memberlakukan jam malam. Pemerintahannya tidak mempunyai banyak pengaruh di Libya timur, namun Dbeibah mengatakan bahwa ia telah mengarahkan semua lembaga negara untuk segera menangani kerusakan dan banjir di kota-kota timur.

Pemerintahan Dbeibah diakui oleh Bank Sentral Libia, yang menyalurkan dana ke departemen pemerintah di seluruh negeri. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libia mengatakan pihaknya terus memantau badai tersebut dan akan memberikan bantuan darurat untuk mendukung upaya respons di tingkat lokal dan nasional.

Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menginstruksikan pemerintah untuk mengirim bantuan ke daerah yang terkena dampak di Libia timur, kantor berita Qatar melaporkan. (France24/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat