visitaaponce.com

5 Warga Amerika yang Dibebaskan Iran Tiba di AS

5 Warga Amerika yang Dibebaskan Iran Tiba di AS
Para warga negara Amerika Serikat yang dibebaskan Iran telah tiba dan disambut sukacita keluarganya.(AFP)

LIMA Warga Amerika yang dibebaskan Iran dalam pertukaran tahanan yang penuh risiko akhirnya tiba kembali di Amerika Serikat, Selasa. Rasa suka cita terlihat saat mereka kembali berkumpul dengan anggota keluarga.

Kedatangan mereka dilakukan melalui pesawat eksekutif di lapangan udara militer di Fort Belvoir, di sebelah barat daya Washington.

Keluarga-keluarga tersebut menyambut dengan mengibarkan bendera Amerika Serikat dan penuh kasih memeluk para tahanan yang baru saja turun dari pesawat, lalu bersama-sama berpose untuk foto keluarga dengan senyuman yang luas.

Baca juga: Biden Ambil Risiko Politik dengan Pertukaran Tahanan di Iran

"Selamat pulang," kata Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, dalam postingnya di platform media sosial.

Mantan tahanan tersebut, termasuk salah satu yang sempat ditahan selama delapan tahun, merupakan bagian dari pertukaran tahanan yang jarang terjadi antara Washington dan Tehran, sebuah kesepakatan yang juga mencakup pembebasan dana sebesar $6 miliar yang telah dibekukan oleh sekutu Amerika Serikat, yaitu Korea Selatan.

Baca juga: AS Cairkan Dana Iran Demi Tahanan

Pertukaran ini dianggap sebagai tanda perbaikan sedikit hubungan antara dua negara ini dalam berbagai isu, termasuk kemajuan program nuklir Iran. Meskipun demikian, beberapa pengamat menekankan pentingnya berhati-hati dalam menafsirkan pembebasan ini sebagai tanda perubahan yang besar.

Para tahanan ini tiba melalui penerbangan dari negara Teluk Qatar, yang membantu memfasilitasi pertukaran ini, yang telah diperundingkan selama beberapa bulan. Mereka akan menjalani pemeriksaan medis di wilayah Washington.

Pemerintahan Presiden Joe Biden menolak kritik di dalam negeri yang mengatakan mereka membayar tebusan. Pemerintahan AS bersikeras uang tersebut akan digunakan hanya untuk tujuan kemanusiaan, dengan ancaman untuk membekukan kembali dana tersebut jika digunakan dengan cara yang berbeda. Pemerintah AS juga menegaskan tidak mengurangi sanksi yang telah diberlakukan.

Pengakhiran Sanksi 

Iran sendiri bersikeras mereka memiliki akses penuh terhadap dana yang telah dibekukan tersebut. Dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan sanksi yang diberlakukan kembali Amerika Serikat adalah alat politik terhadap rakyat yang telah gagal.

"Langkah-langkah sanksi ini tidak memberikan hasil yang diinginkan. Saatnya bagi Amerika Serikat untuk mengakhiri jalur yang salah ini dan memilih jalur yang benar," kata Raisi.

Namun dalam pidatonya di PBB, Presiden Biden berjanji akan bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk "mengatasi aktivitas Iran yang merusak yang mengancam keamanan regional dan global."

Biden juga menegaskan Amerika Serikat akan tetap teguh dalam komitmen kami bahwa Iran tidak boleh pernah memiliki senjata nuklir.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan isu tahanan ini adalah hal yang berbeda dari pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir 2015 yang telah diabaikan mantan presiden AS, Donald Trump.

Salah satu tahanan yang telah dibebaskan memuji Presiden Biden karena mengabaikan perlawanan politik di dalam negeri dan mengambil keputusan yang sangat sulit yang akhirnya membebaskan mereka.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Biden karena akhirnya mengutamakan nyawa warga Amerika di atas politik," kata Siamak Namazi, seorang pengusaha yang telah ditahan oleh Iran sejak tahun 2015, dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, tahanan yang telah dibebaskan juga termasuk konservasionis satwa liar Morad Tahbaz dan kapitalis ventura Emad Sharqi, keduanya sebelumnya ditahan di Penjara Evin yang terkenal namun kemudian ditempatkan dalam tahanan rumah pada bulan lalu.

Dua tahanan Amerika Serikat lainnya yang terlibat dalam pertukaran ini belum diidentifikasi secara publik, dan semuanya merupakan warga Amerika keturunan Iran.

Di sisi lain, kelima tahanan Iran yang dibebaskan oleh Amerika Serikat dinyatakan bersalah atau dituduh melakukan tindakan kriminal non-kekerasan, dan salah satunya bahkan akan segera dibebaskan, menurut pejabat.

Meskipun ada optimisme atas pembebasan ini, beberapa pengamat tetap menilai pertukaran tahanan ini dengan hati-hati.

"Kami tidak naif," kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, kepada wartawan pada hari Senin di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kami juga melihat adanya represi yang sangat keras di Iran," ujarnya, termasuk "penggunaan penculikan oleh pihak berwenang Iran sebagai alat tekanan terhadap beberapa pemerintah, termasuk di Uni Eropa."

"Kami tidak meremehkan tingkat ketegangan dan kesulitan yang masih ada." (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat