Donald Trump Diduga Berbagi Informasi Kapal Selam Nuklir AS dengan Pengusaha Australia
![Donald Trump Diduga Berbagi Informasi Kapal Selam Nuklir AS dengan Pengusaha Australia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/b7423c52e1ed2fc8fe88f3b2599c23ca.jpg)
MANTAN Presiden Donald Trump dilaporkan telah berbagi informasi terklasifikasi tentang kapal selam nuklir AS dengan seorang pengusaha Australia sesaat setelah dia meninggalkan jabatannya, dalam sebuah pertemuan di klub anggota pribadinya di Mar-a-Lago, Florida, AS.
The New York Times, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengidentifikasi pengusaha tersebut sebagai miliarder Anthony Pratt, yang memimpin salah satu perusahaan kemasan terbesar di dunia.
ABC News, yang pertama kali mengungkap ceritanya, mengatakan Pratt membagikan rincian sensitif tentang kapal selam AS kepada puluhan orang lain, termasuk lebih dari selusin pejabat asing, beberapa karyawan sendiri, dan sejumlah wartawan.
Sumber-sumber memberi tahu The Times bahwa pengungkapan Trump potensialnya membahayakan armada nuklir AS.
"Jaksa federal yang sedang menyelidiki Trump atas penyimpanan materi terklasifikasi di Mar-a-Lago setelah dia meninggalkan jabatannya, telah memeriksa Pratt dua kali terkait insiden tersebut," demikian laporan tersebut.
Pratt mungkin akan dipanggil jaksa untuk bersaksi melawan Trump dalam sidang dokumen terklasifikasi yang dijadwalkan akan dimulai pada Mei mendatang di Florida.
Pratt bertemu dengan Trump di klub Palm Beach-nya pada bulan April 2021. Pratt memberi tahu mantan presiden bahwa dia berpikir Australia sebaiknya mulai membeli kapal selamnya dari AS, seperti yang dilaporkan ABC.
Sebagai tanggapan, Trump duga telah memberi tahu pengusaha tersebut jumlah pasti hulu ledak nuklir yang biasanya dibawa kapal selam nuklir AS, dan dengan tepat seberapa dekat mereka bisa mendekati kapal selam Rusia tanpa terdeteksi, demikian dilaporkan oleh outlet berita tersebut.
Selain kasus dokumen terklasifikasi, Trump menghadapi tiga dakwaan lainnya: satu di tingkat federal dan satu di Georgia terkait upayanya untuk membalikkan kekalahan dalam pemilihan dan tetap berkuasa, dan satu di New York yang berasal dari pembayaran uang diam-diam pada malam pemilihan tahun 2016 kepada seorang bintang porno.
Saat ini, Trump sedang menjalani persidangan di New York atas tuduhan menggelembungkan nilai asetnya secara berlebihan dan dengan curang agar mendapatkan persyaratan yang lebih baik dari bank dan perusahaan asuransi. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Hunter Biden: Anak Presiden AS Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Senjata Ilegal dan Kebohongan Narkoba
Joe Biden dan Volodymyr Zelensky akan Bertemu Saat Peringatan D-Day di Normandy
Joe Biden Menandatangani Perintah Eksekutif untuk Menutup Perbatasan AS-Meksiko bagi Pencari Suaka
Presiden AS Joe Biden dan G7 Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Donald Trump tak Masalah Jalani Hukuman Penjara dari 34 Dakwaan Kasus Kejahatannya
Tok! Donald Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Dakwaan Pemalsuan Catatan Bisnis
Pentagon Nilai Tidak Ada Ancaman Kedatangan Kapal Rusia ke Kuba
Kapal Perang Rusia dan Kapal Selam Nuklir, Kunjungi Kuba sebagai Tanda Penguatan Hubungan
Kapal selam bertenaga nuklir AS tiba di Korea Selatan
Kim Kun Ok, Kapal Selam Nuklir Buatan Korea Utara
AS Berhenti bagi Data Senjata Nuklir dengan Rusia di bawah Perjanjian START
Australia Siap Borong Lima Kapal Selam Bertenaga Nuklir dari AS
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap