Menteri LHK Siti Perlu Kolaborasi Antar-NegaraPulau Bangkitkan Ekonomi Biru
![Menteri LHK Siti : Perlu Kolaborasi Antar-Negara Pulau Bangkitkan Ekonomi Biru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/194a9cd4f8c2e8d1f1ec8addd148994c.jpg)
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta negara-negara pulau dan kepulauan untuk berkolaborasi menunju era baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalu optimalisasi ekonomi biru dari pengelolaan sektor kelautan dan pesisir yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya dalam Opening Remarks pada Dialog Tingkat Tinggi Ekonomi Biru Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan, di Nusa Dua, Bali, Senin (9/10).
"Seperti yang kita ketahui, konsep ekonomi biru adalah salah satu konsep holistik mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus kelestarian lingkungan, inklusi sosial dan penguatan ekosistem laut," ujar Menteri Siti.
Baca juga: AIS Forum Diyakini akan Akomodir Regulasi Tata Ruang Laut
Menteri Siti mengungkapkan bahwa untuk menjadikan ekonomi biru menjadi salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, maka kolaborasi dari negara-negara pulau dan kepulauan yang tergabung dalam AIS Forum menjadi penting.
Hal tersebut disebutkannya karena saat ini lautan berada di bawah tekanan dari banyaknya aktivitas manusia, yang didorong oleh pemenuhan kebutuhan akan makanan, air, energi, obat-obatan, transportasi, perdagangan, dan rekreasi yang mendorong terjadinya perusakan habitat, over fishing, polusi, dan pembangunan pesisir yang tidak teratur, sehingga mengancam sumber daya lautan dan jasa-jasa lautan yang menunjang kehidupan dan keseimbangan alam.
"Tekanan-tekanan tersebut semakin parah hingga telah menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, menurunnya stok ikan, dan ancaman perubahan iklim," tegasnya.
Untuk itu Menteri Siti melalui momentum AIS Forum mengajak para pemimpin negara-negara pulau dan kepulauan menempatkan fokus untuk bekerja sama, lintas sektor di semua tingkat pemerintahan, untuk memastikan ekonomi biru yang berkelanjutan berkembang untuk semua.
Baca juga: KTT AIS Forum Jadi Momentum Gerakkan Ekonomi Biru
"Untuk lebih mempercepat aksi kolaboratif kita semua melalui visi yang selaras di antara negara-negara pulau dan kepulauan, maka sangat penting untuk menyatukan pemikiran para pemimpin, akademisi, pakar, dan business leader," ungkap Menteri Siti.
Ekosistem Gambut untuk Ketahanan Pesisir
Pada kesempatan tersebut Menteri Siti menujukan jika ekosistem mangrove di Indonesia telah banyak diupayakan untuk memperkuat ketahanan pesisir pulau-pulau di Indonesia yang diselaraskan dengan upaya mendorong bangkitnya ekonomi biru berkelanjutan terlebih untuk masyarakat lokal yang tinggal di sekitarnya.
Hal ini karena ekosistem mangrove telah terbukti menyediakan jasa ekosistem yang sangat penting bagi masyarakat lokal, namun juga berperan besar untuk populasi global.
Baca juga: AIS Youth Conference 2023 Hasilkan Deklarasi Pemuda
"Mangrove memiliki potensi karbon biru yang tinggi, di Indonesia ini menjadi bagian dari strategi pembangunan rendah karbon nasional," imbuhnya.
Turut hadir mewakili negara-negara pulau dan kepulauan Jean-Francois Ferrari, Minister for Fisheries and Blue Economy, the Republic of Seychelles; Adelino Afonso Fernandes Rosa Cardoso, Minister of Infrastructure, Natural Resources and Environment, the Republic of Sao Tome and Principe; Jeremiah Manele, Minister of Foreign Affairs and External Trade the Solomon Islands; Duta Besar Fiji untuk Indonesia; Duta Besar Solomon Islands untuk Indonesia; UNDP Resident Representative, Norimasa Shimomura; Deputi Kementerian Maritim and Investasi RI; Direktur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
Lembaga Kursus di Bali Targetkan Kirim 3.000 Siswa Magang ke AS hingga Taiwan
2 Ton Alat Kesehatan Bermerkuri Ditarik dari Faskes di Bali
13.500 Pelari bakal Ramaikan Maybank Marathon 2024 di Bali
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Penerimaan Pajak di Bali Capai Rp 6,63 Triliun, 30 Persen dari Target
IWAPI dan KLHK Menyerahkan Bantuan Motor Sampah untuk Pengelolaan Sampah dan Penghijauan
KLHK Tetapkan Bos Tambang Pasir Ilegal di TN Halimun Salak sebagai Tersangka
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
KLHK dan Norwegia Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Hutan Lestari
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap