Sekjen PBB Sebut Ada Pelanggaran Hukum Internasional di Gaza, Israel Marah
![Sekjen PBB Sebut Ada Pelanggaran Hukum Internasional di Gaza, Israel Marah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/ed165990319d90a7a703c8ec499af6f6.jpg)
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres, Selasa (24/10), menyebut ada pelanggaran hukum internasional dalam serangan udara Israel ke Jalur Gaza dan meminta 'Negeri Zionis' itu menghentikan gempuran mereka ke wilayah Palestina itu.
Israel menanggapi pernyataan Guterres itu dengan marah sebelum pertemuan di Dewan Keamanan PBB saat Menteri Luar Negeri Palestina menuding bungkamnya organisasi internasional itu menyebabkan ribuan orang tewas, mayoritas warga sipil.
Saat membuka pertemuan, Guterres mengatakan, saat tidak ada alasan bagi serangan mengerikan Hamas pada 7 Oktober, dirinya tidak bisa menerima hukuman kolektif terhadap warga Palestina.
Baca juga: AS Sebut Gencatan Senjata di Gaza Hanya akan Untungkan Hamas
"Saya sangat khawatir dengan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional yang terjadi di Gaza. Saya dengan tegas mengatakan, tidak ada pihak dalam konflik yang berada di atas hukum internasional," ungkap Guterres tanpa secara langsung menyebut nama Israel.
Guterres juga mengatakan serangan Hamas tidak terjadi tanpa alasan setelah warga Palestina telah dijajah selama 56 tahun.
Pernyataan Guterres itu membuat Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen marah. Dia menunjuk-nunjuk Sekjen PBB itu dan menaikkan suaranya, membahas mengenai aksi berdarah yang dilakukan Hamas terhadap warga Israel.
Baca juga: Arrmanatha Tegaskan Indonesia tidak Diam dalam Isu Gaza di PBB
"Tuan Sekretaris Jenderal, Anda tinggal di dunia mana?" seru Cohen.
Menolak mengaitkan kekerasan yang dilakukan Israel dengan penjajahan terhadap Palestina, Cohen mengklaim Israel telah menyerahkan seluruh centimeter wilayah Gaza kepada Palstina sejak mereka menarik diri pada 2005.
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menyerukan Guterres agar mengundurkan diri karena menyebut Sekjen PBB itu, lewat X, tidak mengerti apa beda terorisme dan pembunuhan. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
22 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Kantor Palang Merah Gaza
PBB Copot Afriansyah Noor dari Jabatan Sekjen, Ini Alasannya
PBB: Dunia Hanya Menyaksikan Kematian dan Kehancuran Gaza
PBB Tambahkan Militer Israel ke Dalam Daftar Pelanggar Hak Anak-Anak
Sekjen PBB Antonio Guterres Larangan Iklan Bahan Bakar Fosil Global
Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza
Laporan PBB Ungkap Pelanggaran Berat terhadap Anak Meningkat pada 2023
PBB Kutuk Serangan Israel ke Sekolah Gaza
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap