visitaaponce.com

Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza

Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza
Sekjen PBB, Antonio Guterres, dan mantan PM Inggris, David Cameron mendukungan usulan gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza(AFP)

SEKJEN PBB Antonio Guterres menyambut baik “peta jalan” untuk gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza yang diumumkan Presiden AS Joe Biden.

“Kami telah menyaksikan terlalu banyak penderitaan [dan] kehancuran di Gaza. Saatnya untuk berhenti. Saya menyambut inisiatif Presiden AS Joe Biden [dan] mendorong semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan gencatan senjata, membebaskan semua sandera, menjamin akses kemanusiaan tanpa hambatan [dan] pada akhirnya perdamaian yang langgeng…” tulis Antonio Guterres di X.

Senada, David Cameron mengatakan Hamas harus menerima usulan gencatan senjata yang diumumkan presiden AS atas nama Israel.

Baca juga : Antonio Guterres Terus Suarakan Gencatan Senjata

“Seperti yang sudah lama kita perdebatkan, penghentian pertempuran bisa berubah menjadi perdamaian permanen jika kita semua siap mengambil langkah yang tepat. Mari manfaatkan momen ini dan akhiri konflik ini,” tulis Cameron.

Sementara itu, Omar Baddar, seorang analis politik yang berbasis di AS, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa proposal gencatan senjata Gaza yang diumumkan Biden tampak mirip dengan yang sebelumnya.

"Ini adalah proposal yang secara efektif ada sejak hari pertama. Sejak Oktober hingga saat ini, ini adalah kesepakatan yang ada di meja, dan penolakan Israel yang mencegah kita mencapai kesepakatan di mana ada akhir perang sebagai pertukaran sandera dan tahanan," kata Baddar.

"Presiden Biden memahami membiarkan perang ini berlangsung jauh setelah pemilihanannya tidak akan berhasil secara politis baginya. ... Saya pikir itulah mengapa dia menegaskan pada titik ini dan memberikan tekanan besar pada Israel untuk menerima kesepakatan gencatan senjata.

"Ia menyajikannya sebagai tawaran dari Israel, yang menariknya, tetapi saya pikir itu lebih merupakan cara untuk mencoba menempatkan Netanyahu dalam situasi di mana menjadi lebih sulit baginya untuk menolak ini. Karena kita tahu bahwa ini adalah kesepakatan yang Netanyahu sudah menolak." (Al Jazeera/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat