Uni Eropa Kutuk Pengusiran Warga Palestina di Tepi Barat
![Uni Eropa Kutuk Pengusiran Warga Palestina di Tepi Barat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/6891c2499aae6670c070abbead54749d.jpg)
KEPALA Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk pendudukan Israel di Palestina, termasuk serangan pemukim Yahudi di Tepi Barat. Uni Eropa sudah menyerukan perlindungan bagi warga sipil di Israel maupun wilayah Palestina.
Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas juga diminta melepaskan para sandera tanpa prasyarat dan menyetujui jeda kemanusiaan demi kelancaran akses bantuan ke Gaza.
Setelah menteri luar negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha meneleponnya, Borrell menyampaikan rasa khawatir atas kejadian yang menimpa warga Palestina di Tepi Barat.
Baca juga: Direktur FBI Sebut Ada Peningkatan Ancaman di AS Akibat Perang Israel dan Hamas
Israel terus melakukan serangan secara agresif di Gaza sejak 7 Oktober dalam rangka membalas operasi kilat Hamas. Kala itu, Hamas melancarkan serangan dari berbagai arah ke Israel dan menewaskan lebih dari 1.400 orang serta menyandera ratusan 240 individu.
Menurut Kementrian Kesehatan Hamas, korban dari serangan Israel di Gaza telah mencapai lebih dari 8.500 orang, dan lebih dari setengahnya adalah anak-anak.
Baca juga: Direktur FBI Sebut Ada Peningkatan Ancaman di AS Akibat Perang Israel dan Hamas
Pasukan Israel juga dikerahkan ke Tepi Barat, yang mereka jajah sejak perang Arab-Israel di 1967. Sejak serangan 7 Oktober, korban jiwa dari Palestina di Tepi Barat akibat kekejaman Israel mencapai 122 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Selasa (31/10), rumah orang nomor dua hamas, aleh al-Aruri di Tepi Barat diledakkan Israel. Militer Israel mengakui telah memasuki desa Arura dekat Ramallah dan menembaki orang-orang yang melemparkan batu ke arah mereka.
Menurut Juru Bicara Urusan Luar Negeri Uni Eropa Peter Stano, situasi di Tepi Barat berpotensi tidak terkendali dan berisiko mengalami eskalasi konflik. "Israel mempunyai kewajiban untuk melindungi warga sipil di Tepi Barat dari kekerasan pemukim ekstremis, untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku dan memastikan bahwa IDF melakukan intervensi. Itu adalah kewajiban hukum yang harus dipenuhi," tegas Stano. (MalayMail/Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap