visitaaponce.com

Paus Fransiskus Serukan Resolusi Perdamaian Israel-Palestina

Paus Fransiskus Serukan Resolusi Perdamaian Israel-Palestina
Paus Fransiskus menyerukan perdamaian dan solusi untuk konflik Israel-Palestina.(AFP)

PEMIMPIN Katolik Paus Fransiskus menyatakan solusi pembentukan dua negara diperlukan bagi Israel dan Palestina untuk mengakhiri perang. Dia juga menyerukan status khusus bagi Yerusalem.

Paus Fransiskus berharap eskalasi regional dapat dihindari dalam konflik yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu tersebut. Terutama karena saat ini negara-negara sekitarnya juga sudah mulai memberikan respon keras. Salah satunya kelompok milisi Houthi Yaman yang juga menyatakan perang dengan Israel.

"(Itu adalah) dua bangsa yang harus hidup bersama. Dengan solusi bijak itu, dua negara. Perjanjian Oslo, dua negara yang jelas dan Yerusalem dengan status khusus," kata Paus Fransiskus, Kamis, (2/11).

Baca juga: PBB: Pengeboman Israel di Kamp Jabalia Bisa Dicap Sebagai Kejahatan Perang

Pada 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat berjabat tangan mengenai Perjanjian Oslo yang menetapkan otonomi terbatas Palestina.

Presiden AS Bill Clinton, Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Arafat juga mengambil bagian dalam KTT Camp David pada 2000, namun gagal mencapai kesepakatan perdamaian akhir. Israel merebut Yerusalem Timur Arab pada 1967 dan pada 1980 mendeklarasikan seluruh kota sebagai ibu kota bersatu dan abadi.

Baca juga: Warga Gaza yang Terluka Berhasil Masuk Mesir

Paus Mengkhawatirkan Perang Tanpa Akhir

Warga Palestina memandang bagian timur kota ini sebagai ibu kota negara mereka di masa depan. Israel secara konsisten menolak anggapan bahwa kota tersebut, yang dianggap suci bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi, dapat memiliki status khusus atau internasional.

“Perang di Tanah Suci membuat saya takut. Bagaimana orang-orang ini akan mengakhiri cerita ini?," kata Paus Fransiskus.

Eskalasi yang meningkat, katanya, akan berarti akhir dari banyak hal dan banyak nyawa. Paus Fransiskus, mengatakan dia berbicara melalui telepon setiap hari dengan para pastor dan biarawati yang mengelola sebuah paroki di Gaza yang menampung sekitar 560 orang, sebagian besar beragama Kristen tetapi juga sebagian Muslim.

“Untuk saat ini, syukurlah, pasukan Israel menghormati paroki itu,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa dia prihatin dengan meningkatnya antisemitisme. Perang antara Israel dan Hamas, kata dia, tidak boleh membuat masyarakat melupakan konflik lain, termasuk di Ukraina, Suriah, Yaman, dan Myanmar.

(CNA/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat