Zelensky Mengatakan Belum Saatnya untuk Pemilu
![Zelensky Mengatakan Belum Saatnya untuk Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/7579691d58d62e6b6e8972cf89aa1c8a.jpg)
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengadakan pemilu. Perdebatan tentang penyelenggaraan pemilu 2024 meningkat saat negara tersebut berjuang melawan invasi Rusia.
Pemilu dan pemilihan presiden yang dijadwalkan musim semi tahun depan secara teknis dibatalkan akibat darurat militer yang berlaku sejak tahun lalu. “Kita harus memutuskan bahwa sekarang adalah masa pertahanan, masa pertempuran, yang menjadi sandaran nasib negara dan rakyat,” kata Zelensky dalam pidato hariannya.
Dia mengatakan ini adalah waktu bagi negara untuk bersatu, bukan terpecah belah, dan menambahkan Saya yakin sekarang bukan waktu (yang tepat) untuk mengadakan pemilu.
Baca juga: Zelensky Belum Siap Berdamai dengan Putin
Garis depan antara pihak-pihak yang bertikai sebagian besar tetap statis selama hampir satu tahun meskipun ada serangan balasan Ukraina yang banyak digembar-gemborkan, dengan pasukan Rusia bercokol di Ukraina selatan dan timur.
Para pejabat dari Amerika Serikat dan Eropa – sekutu utama Kyiv – dilaporkan telah menyarankan diadakannya perundingan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 20 bulan tersebut.
Baca juga: Standar Ganda PBB atas Ukraina dan Gaza Memalukan
Namun Zelensky dengan keras membantah serangan balasan Ukraina menemui jalan buntu, atau negara-negara Barat bersandar pada Kyiv untuk melakukan perundingan. Amerika Serikat dan pendukung lainnya secara terbuka menyatakan siap mendukung Kyiv dengan bantuan militer dan keuangan selama diperlukan untuk mengalahkan Rusia.
Perhatian global telah beralih ke Timur Tengah sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober – dan Zelensky mendapat tekanan yang semakin besar.
Museum seni dihantam
Serangan Rusia semalam di wilayah Odesa, Ukraina selatan, menyebabkan delapan orang terluka dan merusak museum seni bersejarah, kata pejabat Ukraina, dalam serangan terbaru drone dan rudal.
Tiga orang lainnya terluka dalam serangan Rusia di kota selatan Kherson, ketika Kyiv memperkuat peringatannya bahwa Rusia berencana untuk menghancurkan infrastruktur energi Ukraina menjelang musim dingin.
Gambar yang dirilis pejabat dari dalam Museum Seni Rupa Odesa menunjukkan karya seni terkoyak dari dinding bangunan abad ke-19 dan jendela-jendela yang pecah akibat pemboman udara. UNESCO mengatakan pihaknya “mengutuk keras serangan itu” dan “situs budaya harus dilindungi”.
Pada Senin, Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah berhasil menghancurkan sebuah kapal besar Rusia di galangan kapal Kerch di Krimea yang dianeksasi.
Pada September lalu, Zelensku yang terpilih pada 2019 menyatakan siap mengadakan pemilu nasional tahun depan jika diperlukan, dan mendukung diperbolehkannya pengamat internasional. Pemungutan suara bisa jadi sulit secara logistik karena banyaknya warga Ukraina di luar negeri dan tentara yang bertempur di garis depan.
Tingkat dukungan terhadap Zelensky meroket setelah perang dimulai, namun kondisi politik di negara tersebut masih terpecah-belah. Meskipun terdapat kekuatan pemersatu dalam perang tersebut.
Mantan ajudan presiden Oleksiy Arestovych telah mengumumkan akan mencalonkan diri melawan mantan bosnya, setelah mengkritik Zelensky atas lambatnya serangan balasan.
Penasihat dekat panglima tentara Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, terbunuh oleh bahan peledak yang disembunyikan di dalam hadiah ulang tahun. “Dalam keadaan yang tragis, asisten dan teman dekat saya, Mayor Gennadiy Chastiakov, terbunuh,” tulis Zaluzhny di Telegram, mengatakan penyelidikan telah dilakukan.
Sementara itu, jaksa penuntut Ukraina secara resmi memberi tahu dua pejabat senior pertahanan bahwa mereka adalah tersangka dalam kasus penipuan berskala besar yang melibatkan pembelian seragam militer.
Ukraina sedang berjuang keras melawan korupsi sistemik sebagai bagian dari reformasi yang didesak oleh negara-negara Barat agar menjadi anggota lembaga-lembaga seperti Uni Eropa. (AFPZ-3)
Terkini Lainnya
Museum seni dihantam
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Emmanuel Macron Umumkan Pembubaran Parlemen dan Pemilihan Baru Setelah Kekalahan di Pemilu Eropa
Narendra Modi Dilantik sebagai Perdana Menteri India untuk Ketiga Kalinya
Pengadilan Banding Georgia Hentikan Kasus Pemalsuan Pemilu terhadap Donald Trump
Narendra Modi Dipaksa Berkoalisi
ARUN Siapkan Pemimpin Masa Depan dan Ide Starategis Melalui Munas Pertama
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap