visitaaponce.com

Macron Mulai Berani Kutuk Israel

Macron Mulai Berani Kutuk Israel
Presiden Prancis Emmanuel Macron(AFP/STEPHANIE LECOCQ)

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron meminta Israel untuk menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia juga mengecam 'Negeri Zionis' itu dengan mengatakan tidak ada pembenaran untuk mengebom warga sipil di wilayah yang diperangi.

Macron mengatakan Israel mempunyai hak untuk melindungi diri. 

"Tetapi bayi-bayi ini, para perempuan ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan dan tidak ada legitimasinya. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti,” seru Macron.

Baca juga: Pangeran Mohammed bin Salman Kecam Agresi Israel ke Jalur Gaza

Macron mengatakan Prancis dengan jelas mengutuk serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok militan Palestina, yang menurut Israel menyebabkan 1.200 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dan 240 lainnya disandera.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza mengatakan lebih dari 11 ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam serangan udara dan darat Israel sejak itu.

“Kami turut merasakan penderitaan (Israel). Dan kami memiliki kemauan yang sama dengan mereka untuk memberantas terorisme,” kata Macron di sela-sela forum perdamaian internasional di Paris.

Baca juga: 9 Produk yang Ramai Diboikot karena Dukung Agresi Israel ke Palestina 

Menurut dia, serangan yang dilakukan Hamas tidak dapat diterima. Namun dia menegaskan tidak ada pembenaran atas pengeboman terhadap warga sipil.

“Ini sangat penting bagi kita semua karena prinsip-prinsip kita, karena kita adalah negara demokrasi. Penting juga untuk jangka menengah hingga jangka panjang bagi keamanan Israel sendiri, untuk menyadari bahwa semua nyawa penting,” tambahnya.

Macron mengatakan semua pemerintah dan lembaga bantuan pada konferensi bantuan kemanusiaan di Paris, Kamis (9/11), telah sepakat bahwa jeda kemanusiaan yang diikuti dengan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi warga sipil Jalur Gaza.

Ketika ditanya apakah Israel telah melanggar hukum internasional, Macron menjawab: “Saya bukan hakim. Saya seorang kepala negara yang berusaha menjadi mitra dan teman bagi Israel," jelasnya.

Pemimpin Prancis itu menambahkan bahwa dia tidak setuju bahwa cara terbaik bagi Israel untuk melindungi dirinya sendiri adalah dengan melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza.

Hal ini menciptakan kebencian dan perasaan buruk di Timur Tengah. Macron adalah salah satu pemimpin Barat yang mengunjungi Israel sejak serangan tersebut untuk menunjukkan solidaritas. (The Guardian/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat