Dua Bayi Prematur di Gaza Meninggal, Dokter Israel Ini Hukuman Kolektif
![Dua Bayi Prematur di Gaza Meninggal, Dokter Israel: Ini Hukuman Kolektif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/580e00abe425c184a429996d420d49fb.jpg)
DUA bayi prematur meninggal dan 37 bayi prematur lainnya menunggu ajal di RS Al-Syifa, rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, pada hari Sabtu (11/11). Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel mengatakan hal itu bukan bencana kemanusiaan, melainkan hukuman kolektif.
Hal itu terjadi setelah kompleks RS Al-Shifa dikepung dan dibombardir tentara zionis Israel, Jumat (10/11) malam, hingga menewaskan puluhan pengungsi di dalamnya. Israel juga masih memutus listrik, air, makanan dan akses bahan bakar.
“Akibat kekurangan listrik, kami dapat melaporkan bahwa unit perawatan intensif neonatal berhenti berfungsi. Dua bayi prematur telah meninggal, dan terdapat risiko nyata terhadap nyawa 37 bayi prematur lainnya” di rumah sakit Al-Shifa, kata kelompok dokter Israel dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Viral Surat 100 Dokter Israel Minta Rumah Sakit Gaza Dibom
Tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza selama lebih dari lima minggu perang, menyebabkan banyak rumah sakit dan klinik yang mengandalkan generator ditutup.
“Rumah sakit dikepung, tidak ada pilihan untuk membawa masuk jenazah dan orang-orang yang terluka tergeletak di luar. Tidak ada pergerakan masuk atau keluar dari rumah sakit,” kata dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel itu.
Baca juga : Direktur RS Indonesia: Dunia Mendadak Tuli dan Bisu atas Kebiadaban Israel
Militer Israel membantah adanya pengepungan di rumah sakit tersebut, tempat ribuan warga berlindung, saat pasukan memerangi militan Palestina di daerah tersebut.
Suara tembakan dan ledakan keras terdengar sepanjang hari Sabtu dari kamera langsung AFP, yang terletak beberapa ratus meter dari rumah sakit Al-Shifa.
“Gambaran yang kita lihat sekarang di Shifa bukan lagi sebuah bencana kemanusiaan – ini adalah hukuman mati kolektif,” kata Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Vitamin D Bisa Bantu Ibu Hamil Terhindar dari Keguguran dan Lahirkan Bayi Prematur
Satu dari Sepuluh Kelahiran Prematur Terkait dengan Bahan Kimia Plastik
Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
Intervensi Nutrisi Dukung Anak Prematur Tumbuh Berprestasi
Bayi Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah Tingkatkan Risiko Stunting
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap