visitaaponce.com

Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur

Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
Ilustrasi(AFP/Khaled DESOUKI)

DOKTER Anak Konsultan Neonatologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Rinawati Rohsiswatmo mengimbau para orangtua untuk mempersiapkan kehamilan dengan baik agar bayi terhindar dari kelahiran prematur.

"Persiapkanlah kehamilan dan jangan anggap hal tersebut sepele," ujar Rinawati, dikutip Selasa (9/1).

Ia menuturkan sebagian besar kelahiran prematur terjadi karena kondisi kesehatan ibu yang kurang baik, seperti adanya hipertensi, preeklamsia, anemia, diabetes, infeksi, dan kondisi lainnya. 

Baca juga: 4 Bayi Prematur Meninggal dalam Kebakaran di Rumah Sakit Irak

Oleh karena itu, dalam merencanakan kehamilan dan selama kehamilan berlangsung, para ibu harus selalu dipastikan dalam kondisi yang baik.

Hal yang perlu diperhatikan ialah kadar hemoglobin dan cadangan besi (feritin), gula darah, dan tekanan darah ibu yang baik. Selain itu, kesehatan mulut dan gigi juga perlu diperhatikan untuk menghindari infeksi selama masa kehamilan.

Selain itu, dokter anak tersebut menyatakan jenis makanan yang dikonsumsi ibu juga perlu diperhatikan. Makanan perlu mengandung makronutrien dan mikronutrien yang lengkap, seperti vitamin D3, zat besi, dan berbagai sumber protein hewani, serta tidak terfokus hanya pada karbohidrat dan lemak.

Baca juga: 5 Jasad Bayi Prematur Palestina Ditemukan Membusuk di RS Al Nasr, Ini Kronologinya

Ia juga meminta para ibu hamil untuk mengecek kandungan mereka secara seksama. Melalui berbagai upaya ini, diharapkan 70% hingga 80% kelahiran prematur dapat dicegah.

Selain itu, Rinawati mendorong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan untuk dapat menganalisis ibu hamil yang berisiko tinggi melahirkan bayi prematur. 

Jika fasilitas kesehatan tersebut tidak mampu menangani bayi prematur, ibu hamil tersebut harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan perlengkapan yang lebih memadai.

Ia mengatakan setiap fasilitas kesehatan yang memberi layanan persalinan harus bisa menolong kegawatdaruratan pernafasan pada bayi baru lahir, termasuk bayi prematur.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Kementerian Kesehatan, tingkat kelahiran prematur di Indonesia mencapai hampir 30% dari total bayi baru lahir. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat