visitaaponce.com

5 Jasad Bayi Prematur Palestina Ditemukan Membusuk di RS Al Nasr, Ini Kronologinya

5 Jasad Bayi Prematur Palestina Ditemukan Membusuk di RS Al Nasr, Ini Kronologinya
Ilustrasi(Unsplash)

LIMA jasad bayi prematur ditemukan membusuk di Rumah Sakit Al Nasr, Gaza, Palestina, setelah tentara Israel memaksa seluruh staf medis dan keluarga untuk pergi meninggalkan mereka, di bawah ancaman tank dan penembak jitu.

Kelima bayi tersebut ditemukan mati dan dalam kondisi membusuk di atas ranjang Rumah Sakit Al-Nasr, setelah ditinggal sendirian selama tiga minggu lamanya. 

Pemandangan menyedihkan itu tampak dalam sebuah video yang viral di media sosial. 

Baca juga : Petugas Medis Evakuasi 31 Bayi Prematur dari Rumah Sakit Gaza

RS Al Nasr adalah RS yang dikhususkan untuk perawatan anak-anak di Gaza. Pada 10 November, pasukan pendudukan Israel memaksa evakuasi Rumah Sakit Anak Nassar di bawah ancaman senjata.

"Dalam adegan meresahkan yang didokumentasikan oleh Mohamed Bouloushah dari saluran Al-Mashhad pada tanggal 27 November, anak-anak yang terbaring membusuk," sebut seseorang dalam video tersebut.

Baca juga : 5 Alasan Bayi Prematur Butuh Mesin Inkubator

 

Tidak ada bantuan dari organisasi internasional

Euro-Med Human Rights Monitor mengutip Direktur rumah sakit, Dr Mustafa Al-Kahlot, yang mengatakan bahwa dia telah mengirimkan permohonan kepada organisasi internasional, termasuk Palang Merah, untuk menyelamatkan nyawa bayi-bayi tersebut. Namun, dia tidak menerima satu pun permintaan tanggapan, demikian dikutip dari Middle East Monitor.

Al-Kahlot menyatakan bahwa dia memberi tahu tentara Israel, yang memperingatkan mereka tentang evakuasi terakhir, tentang kondisi lima bayi prematur yang menggunakan alat bantu pernapasan. Karena itu mereka tidak dapat dipindahkan.

Baca juga : Tentara Israel Telanjangi Puluhan Orang di Dalam RS Al Shifa Gaza, Interogasi Paramedis

Karena kurangnya respon dan kurangnya peralatan khusus untuk menyelamatkan nyawa mereka selama evakuasi, para dokter terpaksa meninggalkan mereka di dalam rumah sakit dengan janji petugas Israel untuk merawat mereka. 

Dokter Mona Youssef menggambarkan bagaimana rumah sakit tersebut menjadi sasaran serangan artileri dan tembakan beberapa kali sebelum tim medis terpaksa mengevakuasi lokasi tersebut bersama pasien mereka pada 10 November. Rumah sakit tersebut saat itu telah dikepung oleh kendaraan militer Israel.

 

Bayi prematur RS Al-Shifa bisa diselamatkan

Sebelumnya, bayi-bayi prematur yang dirawat di RS Al Syifa juga berada dalam ancaman yang sama. Tanpa alat bantu mesin inkubator maupun oksigen, para petugas medis di RS tersebut berjuang untuk menyelamatkan sebisa mungkin bayi-bayi prematur yang jumlahnya mencapai lebih dari 30 bayi.

Tidak lama pasukan Israel merangsek masuk ke dalam RS dan menyuruh paksa tenaga medis di sana untuk pergi dari RS, pada 18 November 2023. Namun, mereka tidak mau meninggalkan pasiennya.

Pada Minggu (19/11), sebanyak 31 bayi yang selamat dievakuasi oleh Bulan Sabit Merah setelah berkoordinasi dengan PBB. Bayi-bayi mungil itu dibawa ke Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emairati, di Jalur Gaza bagian selatan untuk menerima perawatan darurat di unit perawatan intensif neonatal.

Sebagaimana dikatakan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat