Viral Surat 100 Dokter Israel Minta Rumah Sakit Gaza Dibom. Ini Isinya
![Viral Surat 100 Dokter Israel Minta Rumah Sakit Gaza Dibom. Ini Isinya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/7a144e53fab04b1df1aac0c1388509a3.png)
SEKITAR 100 dokter Israel telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan tentaranya untuk mengebom rumah sakit-rumah sakit di Gaza, Palestina.
Dalam bahasa Ibrani, mereka mengatakan bahwa rumah sakit tersebut adalah infrastruktur yang digunakan oleh Hamas, tanpa ada pembuktian terhadapnya.
Berikut ini isi surat dokter-dokter Israel tersebut, seperti dikutip dari laman Middle East Eye, Kamis (9/11).
Organisasi teroris menggunakan rumah sakit sebagai markas mereka selama bertahun-tahun warga Israel menderita akibat teror yang mematikan.
Baca juga : Tentara Israel Telanjangi Puluhan Orang di Dalam RS Al Shifa Gaza, Interogasi Paramedis
Penduduk Gaza menganggap perlu untuk mengubah rumah sakit menjadi sarang teroris untuk mengambil keuntungan dari moralitas barat, merekalah yang membawa kehancuran pada diri mereka sendiri; terorisme harus dihilangkan di mana-mana. Menyerang markas teroris adalah hak dan kewajiban tentara Israel.
Merupakan kewajiban bagi tentara untuk menargetkan rumah sakit yang diduga digunakan untuk melindungi Hamas, yang lebih buruk daripada ISIS (kelompok Negara Islam) dan harus dihancurkan.
Mereka yang menyamakan rumah sakit dengan terorisme harus memahami bahwa rumah sakit bukanlah tempat yang aman bagi mereka.
Baca juga : Viral Perawat Amerika Beri Kesaksian Menyentuh Hati dari Gaza
Bertentangan dengan sumpah dokter
Demikian isi surat ratusan dokter Israel tersebut. Surat itu mendapat kecaman luas di dunia maya dan segera viral di media sosial.
Ghassan Abu Sitta, seorang ahli bedah Inggris-Palestina yang saat ini berada di Gaza, menggunakan platform media sosial X, sebelumnya Twitter, untuk mengkritik surat tersebut.
"100 dokter Israel menandatangani petisi yang menyerukan penghancuran semua rumah sakit di Gaza. Orang-orang baik dengan sikap perguruan tinggi yang baik. Mereka pasti mengambil sumpah Hipokrates yang sama seperti Harold Shipman," tulisnya.
Baca juga : WHO: Rumah Sakit di Gaza Mengalami 'Pemburukan Cepat'
Harold Shipman adalah seorang dokter Inggris dan pembunuh berantai yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2000 lalu.
Pengeboman rumah sakit terus berlangsung
Seekor kuda mati tergeletak di sekitar ambulans yang dibom Israel, di RS Al-Syifa, Kota Gaza, Jumat, 3 November 2023. (Sumber: AFP/Momen Al Halabi)
Baca juga : 100 Hari Agresi Israel di Gaza Nodai Sejarah Peradaban Manusia
Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober dengan Hamas, Israel telah berulang kali mengebom rumah sakit dengan dalih menghancurkan Hamas.
Selama sebulan terakhir, tentara Israel telah melancarkan kampanye pengeboman paling agresif di Gaza, menghancurkan seluruh lingkungan dan berulang kali membom rumah sakit dan sekolah, kampung pengungsi, dan infrastruktur sipil.
Pada pertengahan Oktober 2023, tentara Israel mengebom rumah sakit al-Ahli, menewaskan sedikitnya 471 orang.
Baca juga : Petugas Medis Evakuasi 31 Bayi Prematur dari Rumah Sakit Gaza
Daerah sekitar rumah sakit al-Quds juga telah berulang kali dibom selama lebih dari seminggu, menyebabkan pasien yang terluka menderita karena menghirup asap. Pengeboman di dekat rumah sakit, tempat 14.000 warga Palestina berlindung, telah menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan membuat orang-orang panik.
Pada 3 November, jet Israel mengebom pintu masuk rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa dan menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Bom juga dijatuhkan di halaman RS Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara.
“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar rumah sakit Al-Shifa,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat malam. "Gambar mayat yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan."
Baca juga : 32 Bayi Kritis Terlantar di RS Al Shifa Gaza Akibat Perintah Evakuasi Paksa Tentara Israel
“Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan rumah mereka dibom. Ini harus segera dihentikan,” tambah Guterres.
Warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing yang berusaha meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah telah dicegah sejak Sabtu lalu.
Pasalnya, mereka justru menjadi target pemboman Israel, termasuk ambulans yang mengangkut orang-orang terluka di Gaza. Ambulans juga menjadi sasaran selama perang, dan setidaknya 15 ambulans tidak dapat digunakan sama sekali. (Z-4)
Terkini Lainnya
Berikut ini isi surat dokter-dokter Israel tersebut, seperti dikutip dari laman Middle East Eye, Kamis (9/11).
Bertentangan dengan sumpah dokter
Pengeboman rumah sakit terus berlangsung
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis Penuh Sesak Setelah Perintah Evakuasi dari Tentara Israel
55 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel, Termasuk Direktur Rumah Sakit al-Shifa
Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis Sangat Sulit
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap