visitaaponce.com

MER-C Minta Presiden Jokowi Selamatkan RS Indonesia dari Krisis di Gaza

MER-C Minta Presiden Jokowi Selamatkan RS Indonesia dari Krisis di Gaza
RS Indonesia di Laur Gaza, Palestina(AFP/Bashar Taleb)

MEDICAL Emergency Rescue Committee (MER-C) telah menjadi pembuka akses kesehatan di Gaza, Palestina. Komitmen MER-C untuk memberikan bantuan ke Palestina sudah berlangsung sejak 2007. Namun, terkini RS Indonesia dalam kondisi kritis di tengah serangan Israel yang membombardir kawasan tersebut.

Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad mengatakan RS Indonesia kini mencoba tetap bertahan dan beroperasional di tengah kegelapan dan keterbatasan obat-obatan, karena ini adalah satu-satunya tumpuan harapan masyarakat Gaza Utara untuk berlindung dan mendapatkan akses pengobatan.

"Berbagai fitnah dan framing disebarkan Israel untuk melegitimasi serangan terhadap RS Indonesia. Sebagai informasi, saat ini 3 relawan MER-C, WNI, masih berada di Jalur Gaza, di RS Indonesia untuk menyalurkan bantuan amanah dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina di Jalur Gaza," kata Sarbini dalam keterangannya Minggu (12/11).

Baca juga : Israel Jadikan RS Indonesia Markas Militer, MER-C Tidak Rela

Untuk itu, sebagai perwakilan rakyat Indonesia, atas nama bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki asset Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, pihaknya berharap Presiden Jokowi dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza.

"Akankah dunia dan kita bangsa Indonesia terus berdiam diri melihat hal ini," ujarnya.

Dia berharap, pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Jokowi dapat menyampaikan kondisi RS tersebut.

Baca juga : ASEAN-Jepang Desak Dibuka Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza Seluas-Luasnya

Sehingga memberikan tekanan kepada dunia, khususnya kepada Amerika Serikat agar segera mengadakan gencatan senjata di Jalur Gaza

"Ini sebagai upaya menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia dari serangan Israel," terangnya.

Sarbini menambahkan, sudah 36 hari dunia menyaksikan agresi membabi buta, pembunuhan dan pembantaian massal terhadap rakyat sipil di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Baca juga : Cerita Kelam Relawan MER-C Detik-detik Dikepung Militer Israel di RS Indonesia

"Pemukiman warga, bahkan tempat ibadah baik masjid maupun gereja, sekolah, lokasi-lokasi pengungsian, serta berbagai fasilitas umum lainnya, bahkan seluruh rumah sakit di Jalur Gaza tak luput menjadi sasaran kebrutalan militer Israel," tuturnya.

Belasan ribu jiwa meninggal, puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka tanpa bisa mendapatkan penanganan yang layak akibat habisnya obat-obatan, padamnya aliran listrik di rumah sakit karena kehabisan bahan bakar serta sederet situasi menyedihkan lainnya.

"Warga Gaza kini hidup tanpa harapan, tanpa makanan, air, listrik, bahan bakar di tengah gempuran serangan udara dan darat Israel yang semakin gencar, tanpa mengindahkan kemanusiaan dan hukum-hukum internasional," tegasnya.

Rumah Sakit Indonesia, lanjut Sarbini adalah aset bangsa Indonesia yang berada di Gaza bagian Utara yang dibangun dari dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan pembangunannya dikerjakan oleh tangan anak-anak bangsa namun kini menjadi sasaran serangan Israel. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat