visitaaponce.com

Masalah Politik Buat Taiwan Terhalang Masuk Interpol

Masalah Politik Buat Taiwan Terhalang Masuk Interpol
Komisaris Biro Investigasi Kriminal Taiwan Chou Yew-woei(MI/HO)

TAIWAN merupakan negara dengan tingkat keamanan peringkat ke-3 di dunia. Dengan modal tersebut, Taiwan ingin turut serta bergabung secara aktif bersama interpol untuk memberantas kasus kejahatan transnasional yang marak terjadi di berbagai negara.

Teknologi yang terus berkembang menjadi lahan subur baru bagi pelaku kejahatan. Ditambah adanya pandemi covid-19, yang menjadi pendorong utama bagi pergeseran ini, saat para penjahat mengadaptasi model bisnis sehingga mereka dengan cepat melakukan aksinya. Seperti adanya kasus perdagangan manusia yang terjadi di Myanmar dan Kamboja, yang berhasil diungkap otoritas Taiwan.

Kejahatan transnasional saat ini beroperasi seperti perusahaan yang terorganisir dengan baik, serta di dalamnya terdapat pembagian kerja komprehensif. Dalam konteks ini, interpol memiliki misi khusus untuk memastikan dan mendorong kerja sama antar otoritas penegak hukum di seluruh dunia. 

Baca juga: Ternyata Pertemuan Xi dan Biden Lebih Banyak Bahas Taiwan

Melalui misi tersebut, Taiwan menyatakan ingin ikut turut serta menjadi bagian dari interpol. Namun, ada beberapa hal yang menjadi tantangan bagi Taiwan untuk turut serta, di antaranya visa Taiwan yang bebas ke 145 negara ditambah karena akar dari masalah politik sebelumnya.

Komisaris Biro Investigasi Kriminal Taiwan Chou Yew-woei mengatakan, "Meskipun Taiwan sudah menjadi negara dengan tingkat keamanan tertinggi nomor tiga, interpol melarang Taiwan untuk berpartisipasi. Hal ini karena adanya masalah politik."

Diskriminasi terhadap Taiwan oleh interpol itu membuat pertukaran informasi yang sangat penting menjadi terhambat dan menyebabkan ketidakakuratan. Hal ini membuat kesenjangan yang sangat signifikan pada jaringan global keamanan antiterorisme

Baca juga: Rayakan Hari Nasional Taiwan, TETO Sebut Indonesia Mitra Pembangunan yang Hebat

Chou menyebut kolaborasi menjadi kunci dalam menanggapi tantangan keamanan lintas batas. Dalam hal ini tidak boleh ada negara yang diabaikan dalam upaya memerangi kejahatan transnasional. 

"Otoritas penegak hukum Taiwan, menyadari kompleksitas dan seriusnya ancaman ini, sehingga mereka dengan fokus menjalankan misi mereka," tegas Chou.

Dalam menghadapi kejahatan transnasional yang semakin canggih dan terorganisir, lanjutnya, langkah-langkah konkret dan kerja sama lintas negara adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan terhindar dari ancaman perdagangan manusia serta penipuan. 

"Dengan Interpol sebagai garda terdepan, dan partisipasi aktif dari negara-negara seperti Taiwan, dapat diharapkan upaya bersama ini akan membawa dampak positif dalam melindungi masyarakat global," pungkas Chou. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat