Berani Menyerang Pusat Data Nasional, Apakah Ransomware Itu
![Berani Menyerang Pusat Data Nasional, Apakah Ransomware Itu?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/6f66384f83ea7aea136d05d9ad7e1f17.png)
RANSOMWARE adalah jenis malware yang mengunci atau mengenkripsi data korban, sehingga tidak dapat diakses, dan kemudian menuntut tebusan (ransom) dari korban untuk mengembalikan akses ke data tersebut.
Ini adalah salah satu jenis serangan siber yang paling merusak dan mengancam, dengan dampak yang signifikan pada individu, bisnis, dan organisasi.
Cara Kerja Ransomware
1. Infeksi
Ransomware biasanya masuk ke sistem korban melalui email phishing, unduhan berbahaya, atau exploit kit. Setelah diunduh, ransomware akan dijalankan dan mulai menyebar di sistem.
Baca juga : Trellix Temukan Layanan Bisnis Jadi Target Utama Serangan Ransomware
2. Enkripsi Data
Ransomware akan mengenkripsi file di komputer korban menggunakan algoritma enkripsi yang kuat. File yang terenkripsi tidak dapat dibuka tanpa kunci dekripsi, yang hanya diketahui oleh penyerang.
3. Permintaan Tebusan
Setelah data dienkripsi, ransomware akan menampilkan pesan kepada korban yang menjelaskan bahwa data mereka telah dienkripsi dan meminta tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi. Pembayaran biasanya diminta dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin, yang sulit dilacak.
4. Penghapusan atau Penyebaran Lebih Lanjut
Beberapa ransomware juga dapat mengancam untuk menghapus data jika tebusan tidak dibayar dalam waktu tertentu, atau menyebar ke komputer lain di jaringan.
Baca juga : Menlo Security Tawarkan Keamanan Siber Tingkat Kualitas Tinggi
Contoh-Contoh Ransomware Terkenal
-
WannaCry: Serangan ransomware global pada Mei 2017 yang memanfaatkan kerentanan di sistem Windows. WannaCry menginfeksi lebih dari 230.000 komputer di 150 negara, menyebabkan kerugian finansial besar dan gangguan layanan penting.
-
Petya/NotPetya: Menyerang pada Juni 2017, ransomware ini mengenkripsi MFT (Master File Table) dari hard drive, membuat sistem tidak bisa diakses. NotPetya, varian yang lebih merusak, menyamar sebagai ransomware tetapi sebenarnya bertujuan untuk menyebabkan kerusakan.
-
Ryuk: Ransomware ini sering menargetkan bisnis besar dan organisasi, mengenkripsi data mereka, dan meminta tebusan dalam jumlah besar. Ryuk biasanya didistribusikan melalui kampanye phishing dan malware loader seperti TrickBot.
Baca juga : Wapres: Kejadian Serangan Siber Pusat Data Nasional Tengah Diinvestigasi
-
Maze: Selain mengenkripsi data, Maze juga mencuri data korban dan mengancam untuk mempublikasikannya jika tebusan tidak dibayar. Teknik ini disebut "doxware" atau "leakware".
Pencegahan dan Perlindungan dari Ransomware
1. Backup Data Secara Teratur:
Menyimpan salinan data penting di tempat yang aman, offline, dan terpisah dari jaringan utama. Backup yang baik memungkinkan pemulihan data tanpa membayar tebusan.
2. Update dan Patch Sistem:
Pastikan semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi, selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru untuk menutup kerentanan yang bisa dieksploitasi oleh ransomware.
Baca juga : Safenet: Gangguan pada PDN Timbulkan Kerentanan Bocornya Data Publik
3. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Andal:
Antivirus dan antimalware yang up-to-date dapat membantu mendeteksi dan menghapus ransomware sebelum menyebar.
4. Pelatihan Kesadaran Keamanan:
Edukasi pengguna tentang bahaya ransomware, cara mengenali email phishing, dan praktik keamanan yang baik untuk mengurangi risiko infeksi.
5. Implementasi Kontrol Akses:
Batasi hak akses pengguna dan gunakan prinsip "least privilege" untuk mengurangi dampak potensial dari serangan ransomware.
Ransomware merupakan ancaman serius bagi keamanan data. Dengan pemahaman yang baik dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko infeksi dapat diminimalkan, dan dampak dari serangan dapat dikelola dengan lebih efektif. (Z-10)
Terkini Lainnya
Cara Kerja Ransomware
1. Infeksi
2. Enkripsi Data
3. Permintaan Tebusan
4. Penghapusan atau Penyebaran Lebih Lanjut
Contoh-Contoh Ransomware Terkenal
Pencegahan dan Perlindungan dari Ransomware
1. Backup Data Secara Teratur:
2. Update dan Patch Sistem:
3. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Andal:
4. Pelatihan Kesadaran Keamanan:
5. Implementasi Kontrol Akses:
Mengenal 5 Virus Berbahaya yang Bisa Menyerang Data
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Kenali Gejala Hepatitis A dan Cara Mencegahnya
Ini Daftar 5 Virus Komputer Paling Berbahaya yang Pernah Dibuat
Waspada Penyakit Radang Otak yang Gejalanya Mirip Flu
Satu Data Ketenagakerjaan Siap Berkolaborasi dengan Regsosek
Satu Data Perkebunan, Langkah Strategis menuju Perkebunan Berkelanjutan
Diagnosis Penyakit Makin Canggih dengan Stetoskop AI
Debugging Wellness, Mencapai Tujuan Kesehatan dengan Pendekatan Berbasis Data dan Analitik
Streaming Data Investasi Prioritas pada 2024
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap