visitaaponce.com

Korut Mengeklaim Telah Kantongi Gambar Tata Ruang Gedung Putih dan Pentagon

Korut Mengeklaim Telah Kantongi Gambar Tata Ruang Gedung Putih dan Pentagon
Presiden Korut Kim Jong-un saat meninjau sebuah pabrik mesin di Provinsi Hamgyong Selatan.(KCNA VIA KNS / AFP) /)
Presiden Korea Utara Kim Jong Un mempelajari gambar-gambar termasuk Gedung Putih dan Pentagon. Kabar itu muncul di tengah Duta Besar Korea Utara Kim Song membela peluncuran satelit mata-mata negaranya di Dewan Keamanan PBB.

Negara-negara Barat, Jepang dan Korea Selatan mengatakan Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan dengan meluncurkan satelit tersebut pekan lalu.

Korut mengatakan bahwa mata-mata barunya di orbit telah menyediakan gambar situs militer utama Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan, serta foto ibu kota Italia, Roma.

Menurut kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, Pyongyang telah mengambil gambar Gedung Putih dan Pentagon di Washington secara detail dan Kim telah melihat foto-foto tersebut, pada Senin (27/11).

Dia juga menghitung beberapa kapal induk di pangkalan militer dan galangan kapal di negara bagian Virginia, kata laporan KCNA itu.

Sementara di Dewan Keamanan, Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim Song, mengeluhkan perlakuan terhadap negaranya yang berbeda dengan negara-negara lain karena tidak menghadapi pelarangan satelit.

“Tidak ada negara lain di dunia yang berada dalam lingkungan keamanan yang sama pentingnya dengan DPRK,” kata Kim, menggunakan nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Menurut dia pihak yang selalu mengobarkan perang, Amerika Serikat, mengancam Pyongyang dengan senjata nuklir. Merupakan hak yang sah bagi DPRK untuk mengembangkan, menguji, memproduksi dan memiliki sistem senjata yang setara dengan yang dimiliki atau sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat.

Dia mengejek tuduhan Amerika Serikat bahwa teknologi satelit juga membantu Korea Utara mengasah kapasitas misilnya, dan mempertanyakan Amerika Serikat menempatkan satelit ke orbit dengan ketapel. Duta Besar Amerika Serikat Linda Thomas-Greenfield, menolak pernyataan Korea Utara bahwa mereka bertindak untuk membela diri menanggapi latihan gabungan Amerika-Korea Selatan bersifat rutin.

“Kami sengaja mengurangi risiko dan mengupayakan transparansi dengan mengumumkan latihan tersebut terlebih dahulu termasuk tanggal dan kegiatannya, tidak seperti DPRK,” katanya.

Ia menambahkan bahwa latihan tersebut tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan bahwa Rusia, yang sangat menginginkan bantuan di Ukraina dari Korea Utara.

Oleh sebab itu Moskow membantu meluncurkan satelit Pyongyang setelah pertemuan puncak antara Kim dan Presiden Vladimir Putin. Amerika Serikat bulan lalu mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirimkan lebih dari seribu kontainer peralatan militer dan amunisi ke Rusia.

Rusia dan Tiongkok, sekutu utama Korea Utara, telah mengajukan sebuah resolusi, yang ditentang oleh Amerika Serikat, untuk meringankan sanksi terhadap Pyongyang sebagai bagian dari upaya mendorong dialog.

Utusan Tiongkok Geng Shuang menuduh Amerika Serikat semakin memperburuk ketegangan dan konfrontasi melalui aliansi militernya dengan Korea Selatan. “Jika DPRK terus-menerus merasa terancam, dan masalah keamanan yang sah tetap tidak terselesaikan, semenanjung tidak akan bisa keluar dari dilema keamanan dan hanya terjebak dalam lingkaran setan tindakan agresif yang saling balas,” katanya. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat