Hamas dan Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Tepi Barat Terus Digempur
![Hamas dan Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Tepi Barat Terus Digempur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/92e9a9d14bc833038c827fed3ad9e3cb.jpg)
GENCATAN senjata di Jalur Gaza antara kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, dengan kelompok penjajah Israel diperpanjang hingga Jumat (1/12). Kesepakatan itu muncul di tengah invasi darat yang terus dilakukan Israel ke wilayah lain Palestina, Tepi Barat.
Kesepakatan itu dibuat kedua belah pihak beberapa menit sebelum gencatan senjata enam hari berakhir, Kamis (30/11). Mediator kesepakatan ini, Qatar, menyampaikan kabar tersebut melalui keterangan kementerian luar negeri.
Hamas akan membebaskan 10 sandera Israel dengan imbalan pembebasan 30 tahanan Palestina. Sebanyak 30 tahanan Palestina dibebaskan pada Rabu (29/11), setelah 16 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.
Baca juga: Menlu Retno tidak Paham Pola Pikir Netanyahu
Di antara mereka adalah aktivis Palestina terkemuka Ahed Tamimi, seorang aktivis berusia 22 tahun yang menjadi terkenal di seluruh dunia pada tahun 2017 ketika dia menampar seorang tentara Israel yang menyerbu desanya di Tepi Barat .
Meskipun invasi Israel di Jalur Gaza dihentikan selama gencatan senjata sejak Jumat (24/11), namun tidak di Tepi Barat. Dua anak laki-laki berusia 8 dan 14 tahun ditembak mati oleh tentara Israel dalam penggerebekan di kota Jenin, Tepi Barat, pada Rabu (29/11).
Baca juga: Pembebasan Tahanan di Hari Terakhir Gencatan Senjata
Tiongkok meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk merumuskan jadwal dan peta jalan bagi solusi dua negara guna mencapai penyelesaian masalah Palestina yang komprehensif, adil dan langgeng.
Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang, menurut pemerintah Israel. Sejak itu, Israel membabi buta dengan melancarkan serangan dari darat, laut dan udara yang membunuh lebih dari 14.800 orang, termasuk sekitar 6.000 anak-anak, kata kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Presiden Israel Isaac Herzog dijadwalkan menghadiri perundingan iklim PBB di Uni Emirat Arab pada Kamis (30/11). Ia akan mengadakan pembicaraan dengan para diplomat mengenai pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Kunjungannya terjadi tujuh minggu setelah perang Israel-Hamas dan bertepatan dengan perpanjangan gencatan senjata satu hari yang sedianya akan berakhir pada hari Kamis, di tengah upaya yang sedang berlangsung untuk membebaskan lebih banyak sandera. (France24/Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap