visitaaponce.com

Sikap Abstain Inggris soal Gencatan Senjata Gaza Dikritik

Sikap Abstain Inggris soal Gencatan Senjata Gaza Dikritik
Begini reaksi wakil AS di PBB, Robert Wood (kanan) dan Inggris Barbara Woodward di sidang DK-PBB soal Gaza, Jumat (8/12).(AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

SAVE the Children mengkritik pemerintah Inggris karena bersikap abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata di Gaza, Palestina. Rancangan resolusi tersebut menuntut gencatan senjata segera guna menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza.

Badan amal yang berbasis di negara kerajaan itu menyebut pemerintahnya terlibat dalam situasi mengerikan yang akan dihadapi anak-anak di Gaza. Dalam sebuah unggahan di X, Save the Children mengatakan Perdana Menteri Rishi Sunak dan pemerintah Inggris kembali mengabaikan anak-anak Gaza.

"Dengan tidak memberikan suara bagi #CeasefireNOW di Dewan Keamanan PBB, Inggris terlibat dalam horor yang akan dialami anak-anak dalam beberapa jam, hari, dan pekan mendatang," katanya.

Baca juga : AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap, yakni Tiongkok, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.

Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan Uni Emirat Arab, kecuali Amerika yang menolak lewat hak vetonya. Sedangkan Inggris abstain.  

 

Unjuk rasa di London, Inggris, pada Sabtu, 9 Desember 2023 kembali mendesak gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina. (Sumber : AFP/HENRY NICHOLLS)

 

Baca juga : Mesir Ancam Putus Hubungan dengan Israel

Pemungutan suara dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (6/12) membuat langkah yang jarang terjadi, yaitu secara resmi memperingatkan 15 anggota DK PBB mengenai ancaman global dari agresi militer Israel di Palestina yang berlangsung dua bulan.

Israel melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas berakhir setelah berlangsung selama sepekan.

Sedikitnya 17.487 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.480 lainnya terluka akibat serangan-serangan tanpa henti Israel dari udara dan darat di daerah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas.

Di lain pihak, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas itu mencapai 1.200 orang, menurut data resmi. (Anadolu/Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat