visitaaponce.com

Negosiasi Tak Kendurkan Perjuangan Hamas Lawan Israel

Negosiasi Tak Kendurkan Perjuangan Hamas Lawan Israel
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh(AFP)

PEMIMPIN Hamas mengunjungi Mesir di tengah harapan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, Rabu (20/12). Dia mengatakan perundingan tidak akan mengurangi perjuangan kemerdekaan Palestina dari Israel.

“Pemimpin Hamas yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh, tiba di Kairo untuk berdiskusi mengenai agresi di Jalur Gaza dan masalah lainnya,” kata pernyataan Hamas.

Dia dijadwalkan bertemu dengan kepala mata-mata Mesir untuk melakukan pembicaraan mengenai penghentian agresi dan perang guna mempersiapkan perjanjian pembebasan tahanan.

Baca juga : Israel Jadikan RS Indonesia Markas Militer, MER-C Tidak Rela

“Haniyeh, yang sebelumnya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian di Qatar, memimpin delegasi tingkat tinggi ke Mesir, yang sering menjadi mediator antara Israel dan Palestina,” kata sumber itu.

Baca juga : Petinggi Hamas ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata dengan Israel

Haniyeh mengatakan perlawanan Palestina teguh di medan perang. Hal tersebut tegas diucapkan meskipun ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh tentara Israel dan kejahatan perang yang dilakukan di Gaza.

“Rezim Zionis dan sekutunya berpikir bahwa mereka dapat menghilangkan perlawanan dengan cara ini dan memaksa mereka mengibarkan bendera putih,” kata Haniyeh di Doha, Qatar.

Perlawanan, kata dia, masih berdiri kokoh dan teguh di medan perang dan menimbulkan kerusakan besar pada rezim Zionis setelah 75 hari kejahatan Israel dan pembunuhan massal sebagai bagian dari kebijakan bumi hangus.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada keluarga sandera, pihaknya telah dua kali mengirim kepala mata-matanya ke Eropa dalam upaya untuk membebaskan sandera.

“Itu tugas kita, saya bertanggung jawab atas pembebasan semua sandera,” kata perdana menteri kepada keluarga dari 129 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza.

Menyelamatkan sandera, kata dia, adalah tugas tertinggi. Dia baru saja mengirim pimpinan Mossad ke Eropa dua kali untuk mempromosikan proses pembebasan sandera.

"Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya dalam hal ini, dan tugas kami adalah membawa mereka semua kembali,” ucap Netanyahu.

Situs berita AS, Axios, melaporkan Senin bahwa pemimpin Mossad David Barnea telah bertemu dengan direktur CIA Bill Burns dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Eropa.

Qatar, yang didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, membantu menengahi gencatan senjata selama seminggu dan pertukaran sandera-tahanan pada November di mana 80 sandera Israel dibebaskan dan ditukar dengan 240 tahanan Palestina.

Axios juga melaporkan pada Selasa bahwa Israel telah menawarkan untuk menghentikan pertempuran di Gaza setidaknya selama satu minggu dengan imbalan lebih dari tiga lusin sandera yang ditahan oleh Hamas.

Perang dimulai ketika Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan balasan dari Israel hingga kini telah menewaskan 19.667 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sementara dari Israel dilaporkan sekitar 1.140 tewas dan menculik sekitar 250 orang. Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, Israel memulai kampanye pengeboman, dan kemudian invasi darat. (AFP/Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat