visitaaponce.com

Dewan Keamanan PBB Gelar Pembicaraan Darurat terkait Serangan Houthi

Dewan Keamanan PBB Gelar Pembicaraan Darurat terkait Serangan Houthi
Warga Yaman meneriakkan slogan-slogan dan mengibarkan bendera selama unjuk rasa solidaritas dengan rakyat Gaza pada 10 November 2023.(AFP/Mohammed Huwais.)

DEWAN Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (3/1) untuk membahas keamanan di Laut Merah menyusul serangkaian serangan yang dilakukan oleh militan Houthi terhadap kapal-kapal di jalur perairan utama tersebut. Houthi telah melancarkan serangan pesawat tak berawak, rudal, dan kapal sejak Oktober. 

Sasaran mereka ialah kapal-kapal yang terkait dengan atau melakukan perjalanan ke Israel. Para militan mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

"Berbagai serangan yang tidak dapat dibenarkan berasal dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman. Ini merupakan ancaman besar bagi perdagangan internasional dan keamanan maritim," ujar juru bicara Misi AS untuk PBB, Nate Evans, dalam suatu pernyataan.

Baca juga: AS Vs Houthi Memanas, Kapal Perang Iran Masuki Laut Merah

Serangan-serangan tersebut telah mengundang tanggapan militer dari pasukan AS dan Inggris dan mendorong Amerika Serikat (AS) untuk membentuk koalisi negara-negara untuk mencoba melindungi jalur-jalur pelayaran. 

Sejumlah perusahaan kargo komersial telah mengubah operasi. Mereka mengirimkan kapal-kapal menjauh dari Laut Merah dan akses ke Mediterania melalui Terusan Suez dan sebagai gantinya menggunakan rute yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.

Baca juga: Israel Berencana Kirim Warga Palestina ke Kongo

Komando Pusat AS melaporkan serangan baru Houthi pada Selasa (2/1) malam. Menurutnya, para militan menembakkan dua rudal balistik antikapal dari Yaman ke Laut Merah bagian selatan.

Pernyataan CENTCOM mengatakan bahwa beberapa kapal komersial di daerah tersebut melaporkan bahwa rudal tersebut mendarat di perairan dan tidak ada laporan kerusakan. "Tindakan ilegal ini membahayakan nyawa puluhan pelaut tak berdosa dan terus mengganggu arus bebas perdagangan internasional," kata CENTCOM.

"Ini serangan ke-24 terhadap pelayaran niaga di Laut Merah Selatan sejak 19 November," pungkasnya. (VOA/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat