visitaaponce.com

Houthi Hujani Kapal AS di Laut Merah dengan Rudal

Houthi Hujani Kapal AS di Laut Merah dengan Rudal
Ilustrasi - Kelompok Houthi, Yaman, menembakkan tiga rudal ke dua kapal dagang di Laut Merah pada Rabu (24/1). (AFP)

KELOMPOK Houthi, Yaman, menembakkan tiga rudal ke dua kapal dagang di Laut Merah pada Rabu (24/1). Serangan terbaru ini terjadi di jalur air yang penting secara komersial dalam pelayaran dunia.

Hal ini terjadi setelah kelompok itu bersumpah untuk terus melakukan serangan meskipun Amerika Serikat (AS) dan Inggris berulang kali melakukan serangan terhadap mereka. "Satu rudal meleset dari sasarannya dan sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS menembak jatuh dua lainnya," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Menurut dia tindakan Houthi yang terus berlanjut memaksa AS untuk lebih kuat melindungi jalur ini. Komando Pusat AS (CENTCOM) mencatat rudal-rudal itu ditembakkan ke arah kapal kontainer M/V Maersk Detroit yang berbendera, dimiliki, dan dioperasikan AS.

Baca juga: QatarEnergy: Serangan di Laut Merah Berdampak pada Pengiriman Gas

"Tidak ada korban luka atau kerusakan pada kapal yang dilaporkan," tambah CENTCOM.

Raksasa pelayaran Denmark, Maersk, sebelumnya mengatakan dua kapal milik anak perusahaan di AS menuju Laut Merah berbalik arah. Itu setelah mendengar ledakan saat transit di selat Bab al-Mandeb antara Tanduk Afrika dan Semenanjung Arab.

Baca juga: AS Lumpuhkan 2 Rudal Houthi Yaman yang Diarahkan ke Laut Merah

Pengawal angkatan laut AS yang menyertai Maersk Detroit dan Maersk Chesapeake juga mencegat beberapa proyektil. “Awak kapal, kapal, dan kargo selamat dan tidak terluka. Angkatan Laut AS telah membalikkan kedua kapal tersebut dan mengawal mereka kembali ke Teluk Aden,” tambah CENTCOM.

Kelompok Houthi mengonfirmasi bahwa telah terjadi bentrokan dengan kapal perang AS saat mereka melindungi dua kapal komersial Paman Sam. Juru Bicara Militer Houthi Yahya Saree mengklaim beberapa rudal kelompok tersebut mengenai sasaran mereka, memaksa kapal dagang AS untuk mundur.

Gangguan pengiriman baru

Operasi Perdagangan Maritim Inggris, sebuah badan keamanan yang dijalankan angkatan laut Inggris, mengatakan pihaknya telah menerima laporan tentang ledakan sekitar 100 meter dari sebuah kapal 50 mil laut selatan pelabuhan Mokha di Yaman, yang menghadap Bab al-Mandeb.

Serangan Houthi sejak pertengahan November telah mengganggu perdagangan di Laut Merah, yang menghubungkan Eropa dan Asia dan membawa sekitar 12% lalu lintas maritim internasional.

Para pemberontak mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. Saree menegaskan Houthi akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai gencatan senjata tercapai di Gaza.

Beberapa perusahaan pelayaran telah beralih dari Laut Merah dan mengambil rute yang lebih panjang dan mahal di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Hal ini terjadi setelah tahun-tahun sulit bagi industri ini selama pandemi Covid-19, ketika tarif angkutan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya karena hambatan dalam rantai pasokan.

AS dan Inggris telah melakukan dua putaran serangan gabungan pada bulan ini yang bertujuan untuk mengurangi kemampuan Houthi dalam menargetkan pengiriman barang. Militer AS juga melancarkan serangkaian serangan udara sepihak terhadap rudal pemberontak.

Dikatakan bahwa serangan terbarunya pada Rabu pagi menghancurkan dua rudal Houthi yang merupakan ancaman besar terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut.

Kelompok Houthi bereaksi terhadap serangan AS dan Inggris dengan menembaki lebih banyak kapal dan menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai sasaran yang sah.

Washington juga berupaya memberikan tekanan diplomatik dan finansial terhadap kelompok Huthi. AS menetapkan kembali mereka sebagai organisasi teroris pada pekan lalu setelah mencabut label tersebut segera setelah Presiden Joe Biden menjabat. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat