visitaaponce.com

AS Lumpuhkan 2 Rudal Houthi Yaman yang Diarahkan ke Laut Merah

AS Lumpuhkan 2 Rudal Houthi Yaman yang Diarahkan ke Laut Merah
Pesawat Royal Air Force Typhoon FGR4 lepas landas untuk melakukan Serangan Udara terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, Senin (22/1).(AFP/Jack Green)

TENTARA Amerika Serikat (AS) meningkatkan serangan di Yaman pada Rabu (24/1), menghancurkan dua rudal anti-kapal Houthi yang diarahkan ke Laut Merah dan bersiap untuk diluncurkan.

Serangan AS, yang terjadi sekitar pukul 2.30 pagi waktu setempat, sebagai serangan terbaru terhadap kelompok yang didukung Iran atas penargetan pelayaran Laut Merah.

Houthi, angkatan militer yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, mengatakan bahwa serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina saat Israel menyerang Gaza.

Baca juga : Amerika Serikat dan Britania Raya Meluncurkan Serangan Gabungan Kedua terhadap Houthi di Yaman

Baca juga : 4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman

Serangan-serangan tersebut telah mengganggu pelayaran global dan memperdalam kekhawatiran bahwa dampak dari perang Israel-Hamas dapat mengacaukan kestabilan Timur Tengah.

"Pasukan AS mengidentifikasi rudal-rudal tersebut di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman dan memutuskan bahwa rudal-rudal tersebut merupakan ancaman yang akan segera terjadi terhadap kapal-kapal dagang dan kapal-kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut," kata pernyataan Komando Pusat militer AS.

Baca juga : PBB Tetap Bantu Yaman Meski AS Sebut Houthi Teroris

Baca juga : Lagi, Kapal Kargo Amerika Kena Rudal Houthi Yaman

"Pasukan AS kemudian menyerang dan menghancurkan rudal-rudal tersebut untuk membela diri,” tambah pernyataan itu.

Sejak Amerika Serikat mulai menyerang situs militer Houthi di Yaman pada 11 Januari, Pentagon mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan atau merusak lebih dari 25 fasilitas peluncuran dan penyebaran rudal dan lebih dari 20 rudal.

Pentagon juga mengatakan bahwa mereka telah menyerang pesawat tak berawak, radar pantai, dan kemampuan pengawasan udara Houthi, serta area penyimpanan senjata.

"Kami telah sangat fokus untuk menargetkan jenis-jenis hal yang telah mereka gunakan atau gunakan untuk melakukan serangan terhadap pelayaran dan pelaut internasional, dan itu akan terus menjadi fokus kami," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Patrick Ryder, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (23/1)

Ryder mencatat bahwa serangan terakhir Houthi terjadi pada 18 Januari, yang menunjukkan bahwa serangan-serangan tersebut memiliki dampak.

"Sejak saat itu kami telah melakukan beberapa serangan untuk mempertahankan diri, ketika ada ancaman yang akan segera terjadi atau peluncuran yang telah diantisipasi,” sebutnya.

Para ahli menilai strategi Biden yang muncul di Yaman bertujuan untuk melemahkan militan Houthi, namun tidak sampai pada upaya untuk mengalahkan kelompok tersebut atau secara langsung berhadapan dengan Iran, sponsor utama Houthi.

Strategi ini tampaknya bertujuan untuk menghukum Houthi sambil berusaha membatasi bahaya konflik Timur Tengah yang lebih luas. (CNA/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat