visitaaponce.com

QatarEnergy Serangan di Laut Merah Berdampak pada Pengiriman Gas

QatarEnergy: Serangan di Laut Merah Berdampak pada Pengiriman Gas
Peta Laut Merah dan Yaman menunjukkan zona yang dikuasai pemberontak Huthi.(AFP/Valentin Rakovsky dan Paz Pizarro.)

PENGIRIMAN gas alam cair (LNG) Qatar mungkin tertunda akibat serangan di Laut Merah. QatarEnergy memperingatkan itu pada Rabu (24/1). Namun, perusahaan menekankan bahwa produksi tidak terpengaruh.

Raksasa milik negara tersebut mengonfirmasi dalam satu pernyataan bahwa produksi LNG Qatar terus berlanjut tanpa gangguan. "Komitmen kami untuk memastikan pasokan LNG yang dapat diandalkan kepada pelanggan kami tetap teguh."

"Sementara perkembangan yang sedang berlangsung di kawasan Laut Merah mungkin berdampak pada penjadwalan beberapa pengiriman karena mereka mengambil rute alternatif. Pengiriman LNG dari Qatar dikelola oleh pembeli kami yang berharga," tambahnya.

Baca juga: Amerika Serikat dan Inggris Versus Houthi, Berikut Kronologi Terkini

Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman memulai serangan di Laut Merah pada November. Mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza yang telah dirusak oleh perang Hamas-Israel.

Untuk menghindari konflik, alih-alih menggunakan jalur utama antara pasar Asia dan Eropa--biasanya membawa sekitar 12% perdagangan maritim global--beberapa perusahaan pelayaran kini mengambil jalan memutar di sekitar Afrika bagian selatan.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pengiriman LNG akan terkena dampak, seperti pengiriman pedagang lain, akibat serangan Houthi dan menyebut krisis di Laut Merah sebagai eskalasi paling berbahaya di wilayah tersebut karena dampaknya pada perdagangan global

Baca juga: Pasukan Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat

Intervensinya dilakukan di tengah laporan setidaknya lima kapal LNG yang dioperasikan Qatar berhenti dalam perjalanan ke Laut Merah.

Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan gelombang pertama terhadap kelompok pemberontak yang didukung Iran awal bulan ini dan diikuti dengan serangan gabungan lebih lanjut pada Selasa. Kelompok Houthi sejak itu menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai target yang sah juga. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat