QatarEnergy Serangan di Laut Merah Berdampak pada Pengiriman Gas
![QatarEnergy: Serangan di Laut Merah Berdampak pada Pengiriman Gas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/f2bc91f348e2373b8619fc1739c8fd63.png)
PENGIRIMAN gas alam cair (LNG) Qatar mungkin tertunda akibat serangan di Laut Merah. QatarEnergy memperingatkan itu pada Rabu (24/1). Namun, perusahaan menekankan bahwa produksi tidak terpengaruh.
Raksasa milik negara tersebut mengonfirmasi dalam satu pernyataan bahwa produksi LNG Qatar terus berlanjut tanpa gangguan. "Komitmen kami untuk memastikan pasokan LNG yang dapat diandalkan kepada pelanggan kami tetap teguh."
"Sementara perkembangan yang sedang berlangsung di kawasan Laut Merah mungkin berdampak pada penjadwalan beberapa pengiriman karena mereka mengambil rute alternatif. Pengiriman LNG dari Qatar dikelola oleh pembeli kami yang berharga," tambahnya.
Baca juga: Amerika Serikat dan Inggris Versus Houthi, Berikut Kronologi Terkini
Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman memulai serangan di Laut Merah pada November. Mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza yang telah dirusak oleh perang Hamas-Israel.
Untuk menghindari konflik, alih-alih menggunakan jalur utama antara pasar Asia dan Eropa--biasanya membawa sekitar 12% perdagangan maritim global--beberapa perusahaan pelayaran kini mengambil jalan memutar di sekitar Afrika bagian selatan.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pengiriman LNG akan terkena dampak, seperti pengiriman pedagang lain, akibat serangan Houthi dan menyebut krisis di Laut Merah sebagai eskalasi paling berbahaya di wilayah tersebut karena dampaknya pada perdagangan global
Baca juga: Pasukan Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat
Intervensinya dilakukan di tengah laporan setidaknya lima kapal LNG yang dioperasikan Qatar berhenti dalam perjalanan ke Laut Merah.
Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan gelombang pertama terhadap kelompok pemberontak yang didukung Iran awal bulan ini dan diikuti dengan serangan gabungan lebih lanjut pada Selasa. Kelompok Houthi sejak itu menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai target yang sah juga. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap