visitaaponce.com

6 Korban Ambruknya Jembatan di Baltimore Masih Terus Dicari

6 Korban Ambruknya Jembatan di Baltimore Masih Terus Dicari
Tim penyelamat masih mencari enam korban dari ambruknya jembatan di Baltimore karena ditabrak kapal kargo Dali berbendera Singapura, Selasa(AFP)

JEMBATAN di Baltimore runtuh setelah ditabrak kapal kargo Dali berbendera Singapura, Selasa (26/3). Terdapat delapan orang yang menjadi korban kecelakaan terburuk dalam beberapa dekade terakhir di pelabuhan tersibuk pesisir timur Amerika Serikat (AS).

Tim penyelamat baru berhasil mengevakuasi dua orang, salah satunya dirawat di rumah sakit. Sisanya masih dicari usai jembatan yang dibangun dari logam di atas Sungai Patapsco dengan panjang 2,57 kilometer itu ambruk pukul 01:30 pagi waktu setempat.

Jembatan dengan nama Francis Scott Key ini terpotong dan ambruk setelah kapal berbendera Singapura kehilangan kendali karena masalah kelistrikan. Lau lintas di Baltimore mampu dihentikan setelah terdapat panggilan mayday dari kapal tersebut.

Baca juga :  5 Fakta Mengenai Jembatan Besar di Baltimore yang Runtuh Ditabrak Kapal Kontainer

“Dengan mampu menghentikan mobil yang melewati jembatan, orang-orang ini adalah pahlawan. Mereka (petugas lalu lintas jembatan itu) menyelamatkan nyawa tadi malam,” ujar Gubernur Maryland Wes Moore dalam sebuah pengarahan.

Delapan orang berada di jembatan pada saat kejadian dan enam orang masih belum ditemukan. Investigasi awal menunjukkan insiden ini murni kecelakaan, kata Moore, sehingga belum ditemukan kaitannya dengan terorisme.

Presiden AS Joe Biden berjanji untuk membangun kembali jembatan tersebut menggunakan dana federal. Lalu lintas kapal ditangguhkan di Pelabuhan Baltimore hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga : AS Tekan TikTok untuk Putuskan ByteDance atau Dilarang

Pelabuhan ini menjadi yang tersibuk di AS untuk sektor pengiriman batu bara dan kendaraan karena menangani lebih dari 750 ribu unit kendaraan pada 2022. Penutupan pelabuhan ini pun akan mengganggu pasokan mobil juga batu bara, dan komoditas lain seperti gula.

Hal ini dapat menciptakan kemacetan dan meningkatkan penundaan serta biaya di wilayah pesisir timur AS. Kapal sepanjang 288,95 meter atau setara tiga lapangan sepak bola mengalami kehilangan tenaga penggerak dan telah menjatuhkan jangkar sebagai bagian dari prosedur darurat sebelum menabrak jembatan itu.

Informasi itu diungkapkan perusahaan manajemen kapal tersebut, Synergy Marine Pte Ltd. Dali dimiliki Grace Ocean Pte Ltd. Seluruh awak kapalnya yang berjumlah 22 orang telah diperiksa.

Baca juga : Ledakan Terjadi di Lepas Pantai Yaman, Setelah Houthi Rudal Kapal Perang AS

Seorang saksi, Jayme Krause, 32, yang bekerja shift malam mengaku mendengar suara ledakan seperti badai petir hebat. Rekan kerjanya di fasilitas pengiriman barang Amazon memberitahunya suara itu berasal dari kapal Dali yang menabrak jembatan Francis Scott Key.

"Saya pergi melihatnya, dan benar saja jembatan itu sudah hilang, seluruh jembatan seperti tidak tampak. Peristiwa ini sungguh pemandangan yang mengejutkan untuk dilihat," ujarnya.

Dia tidak melihat siapa pun di dalam air, atau mendengar teriakan minta tolong dari tempatnya. "Kru pekerja sedang memperbaiki lubang di jembatan pada saat jembatan runtuh dan sonar mendeteksi kendaraan di bawah air, yang kedalamannya sekitar 50 kaki pada saat itu," kata Paul Wiedefeld, Sekretaris Transportasi Maryland.

Baca juga : Houthi Hujani Kapal AS di Laut Merah dengan Rudal

Jembatan Francis Scott Key merupakan bagian dari jalan penghubung New York dengan Washington dengan volume lalu lintas 31 ribu mobil per hari atau 11,3 juta kendaraan per tahun.

Walikota Baltimore Brandon Scott menggambarkan kecelakaan ini seperti di film aksi. Sebuah rekaman video yang diposting di YouTube menunjukkan kapal itu menabrak jembatan dalam kegelapan.

Lampu depan kendaraan yang melintasi jembatan itu terlihat saat jatuh ke air yang dibarengi dengan kebakaran kapal Dali. Kapal yang sama pernah mengalami kecelakaan di pelabuhan Antwerp, Belgia pada 2016, usai menabrak dermaga.

Baca juga : Usai Dicap Teroris, Houthi Hantam Kapal Kargo AS

Bencana ini mungkin merupakan keruntuhan jembatan terburuk di AS sejak 2007 ketika jembatan I-35W di Minneapolis runtuh ke Sungai Mississippi, menewaskan 13 orang. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengirimkan tim untuk menyelidikinya.

"Kapal Dali disewa oleh perusahaan pelayaran Maersk pada saat kejadian," kata perusahaan Denmark itu dalam sebuah pernyataan.

Terminal pribadi dan umum pelabuhan Baltimore menangani 847.158 mobil dan truk ringan pada 2023, jumlah terbanyak dibandingkan pelabuhan AS mana pun. Pelabuhan tersebut juga menangani mesin pertanian dan konstruksi, gula, gipsum dan batu bara, menurut situs web pemerintah Maryland.

Baca juga : Houthi Yaman Akui Rudal Kapal Yunani di Laut Merah

Pelabuhan ini menangani impor dan ekspor produsen mobil besar termasuk Nissan, Toyota, General Motors, Volvo, Jaguar Land Rover dan grup Volkswagen, termasuk model mewah untuk Audi, Lamborghini dan Bentley.

General Motors dan Ford Motor akan mengubah rute pengiriman yang terkena dampak penutupan pelabuhan Baltimore. Lebih dari 40 kapal masih berada di dalam pelabuhan Baltimore termasuk kapal kargo kecil, kapal tunda dan kapal pesiar, menurut data dari penyedia pelacakan kapal dan analisis maritim MarineTraffic.

Setidaknya 30 kapal lain telah memberi isyarat bahwa tujuan mereka adalah Baltimore, data menunjukkan. (CNA/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat