visitaaponce.com

Dekorasi Naga Sambut Tahun Baru Imlek di Malaysia

Dekorasi Naga Sambut Tahun Baru Imlek di Malaysia
dekorasi lentera naga dengan lampu LED hemat energi menjelang tahun baru lunar di kuil Fo Guang Shan Dong Zen di Jenjarom, Malaysia.(AFP/Mohd Rasfan)

WARGA keturunan Tiongkok di Kelang, Malaysia, dengan sukacita berpartisipasi dalam pembuatan gulungan-gulungan kertas (scroll) panjang bertema naga untuk merayakan datangnya Tahun Baru Imlek, yang kali ini merupakan Tahun Naga.

Dalam budaya Tiongkok, naga memegang tempat penting sebagai makhluk luar biasa yang membawa keberuntungan, serta tak tertandingi dalam bakat dan keunggulannya.

Naga diyakini melambangkan kekuasaan, kemuliaan, kehormatan, keberuntungan, dan kesuksesan.

Baca juga : 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Imlek 

Festival Musim Semi tahun ini jatuh pada 10 Februari untuk mengawali Tahun Naga.

Naga Makhluk Besar tapi Misterius

Tahun 2024 menandai datangnya Tahun Naga yang diharapkan menjadi masa keajaiban pembawa kesuksesan serta keberuntungan dan telah lama ditunggu oleh masyarakat di Asia Timur (Tiongkok, Korea, Jepang, dan lainnya) atau orang-orang yang masih berpegang teguh pada budaya Timur.
 
Naga merupakan makhluk mitos yang menyimbolkan kekuatan, otoritas dan kesuksesan, serta memiliki tempat khusus dalam budaya Asia Timur. Meskipun naga di negara-negara barat sering dianggap sebagai makhluk berbahaya yang tinggal di gua, berbeda halnya dengan naga di negara Asia yang memiliki status suci dan dipercaya dapat mengendalikan cuaca, seperti tertulis dalam laman Korea Times yang siar pada Minggu (31/12) waktu setempat.
 
“Mengingat karakteristiknya sebagai hewan khayalan (keagungan penampilan dan kemampuannya mengendalikan air), naga sering disamakan dengan makhluk besar, tetapi misterius, seperti pahlawan atau raja,” kata Direktur Museum Gahoe Korea Selatan Yoon Yeol-su.

Naga Simbol Kebudayaan Asia Timur

Secara historis, naga merupakan simbol pusat kebudayaan Asia Timur, khususnya dalam masyarakat berbasis pertanian dan sering kali muncul dalam simbol kerajaan. Kaisar sering kali menghias pakaian mereka dengan motif naga yang rumit sebagai simbol keagungan, kemakmuran, dan kekuasaan.
 
Naga sendiri digambarkan sebagai hewan yang memiliki kepala menyerupai unta, bertanduk seperti rusa, mata serupa kelinci, telinga layaknya sapi, leher panjang seperti ular, perut keras seperti kerang, bersisik, memiliki cakar sekuat elang dan cakar harimau.
 
Nenek moyang orang Korea Selatan sering memanggil naga ketika berdoa memohon datangnya hujan, hasil tangkapan ikan yang melimpah, dan perjalanan yang aman di laut.
 
Penghormatan terhadap naga ini meluas ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kekuatan spiritual naga tetap dekat. Motif naga dimasukkan ke dalam pakaian, arsitektur, dan keramik, melambangkan keinginan untuk sukses dan memohon perlindungan.

Baca juga : Tiongkok-Singapura Bebas Visa Mulai 9 Februari 2024

Untuk menangkal ancaman kebakaran, mereka mengintegrasikan elemen berbentuk naga ke langit-langit dan atap sebagai fitur dekoratif. Lukisan naga juga dipasang di gerbang untuk menangkal energi negatif.
 
Bahkan, peralatan penunjang kesuksesan, seperti kuas dan batu tinta juga dihiasi dengan pola naga. Hal ini mencerminkan keinginan seseorang untuk dapat berprestasi melalui peralatan yang digunakan saat menempuh pendidikan atau melakoni profesinya.
 
Dalam siklus berumur enam tahun, sebuah sistem yang menggabungkan 10 batang langit dan 12 cabang bumi, tahun 2024 bertepatan dengan Tahun Naga Kayu. Batang kayu pada siklus ini diasosiasikan dengan warna biru, menjadikan tahun 2024 juga sebagai Tahun Naga Biru.
 
Keterhubungan inilah yang menjadi inspirasi di balik maraknya produk bertema naga biru untuk perayaan tahun baru.  (Xinhua/Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat