visitaaponce.com

Giliran Israel Tanggapi Proposal Gencatan Senjata

Giliran Israel Tanggapi Proposal Gencatan Senjata
Asap mengepul menyusul pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel - Hamas.(AFP)

BADAN Intelijen Israel, Mossad tengah mempelajari tanggapan Hamas atas proposal gencatan senjata. Mediator kesepakatan ini yakni Qatar dan Mesir mengaku optimistis Gaza dapat segera hening dari deru mesiu.

Kantor perdana menteri Israel mengatakan pada Selasa (6/2), agen mata-mata itu sedang mengkaji tanggapan Hamas terhadap usulan kesepakatan demi menghentikan pertempuran di Gaza.

"Jawaban Hamas telah disampaikan oleh mediator Qatar kepada Mossad. Rinciannya sedang dievaluasi secara menyeluruh oleh pejabat yang terlibat dalam perundingan," kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca juga : Pejabat Hamas Ungkap Belum Ada Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Mesir menerima tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata di Gaza, dan berupaya mencapai kesepakatan dari kedua belah pihak.

Para pejabat Mesir mengatakan telah menerima tanggapan Hamas terhadap usulan perjanjian gencatan senjata yang mereka usulkan untuk Jalur Gaza, sebuah pernyataan dari layanan informasi negara Mesir mengatakan.

Pejabat senior Hamas Ghazi Hamad mengatakan kelompok tersebut berkeinginan membebaskan sebanyak mungkin warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca juga : Lagi, Blinken ke Timur Tengah Tuntaskan Kesepakatan Sandera

Komentar Hamad muncul setelah Hamas sebelumnya mengumumkan telah menanggapi kerangka perjanjian yang dirancang oleh Mesir dan Qatar. Itu bertujuan untuk mewujudkan gencatan senjata total di Gaza.

“Netanyahu berusaha membuat semua orang percaya bahwa dia telah atau akan meraih kemenangan untuk mempertahankan pemerintahan koalisinya,” kata Hamad.

Dia menambahkan bahwa Hamas memerlukan waktu beberapa saat untuk mengeluarkan tanggapan atas proposal tersebut. "Pasalnya banyak masalah (dalam perjanjiannya) yang tidak jelas dan ambigu". (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat