visitaaponce.com

Israel Selamatkan 2 Sandera, Pembantaian Besar Terjadi di Rafah

Israel Selamatkan 2 Sandera, Pembantaian Besar Terjadi di Rafah
Louis Har (kiri) salah satu sandera Hamas yang dibebaskan tentara Israel.(AFP/HO/IDF)

MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menyelamatkan dua individu yang disandera kelompok pejuang Palestina Hamas dalam operasi pada Minggu (11/2) malam hari di kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

"Dalam operasi gabungan IDF, ISA, dan Kepolisian Israel di Rafah tadi malam, dua sandera telah diselamatkan, yaitu Fernando Simon Marman,60, dan Louis Har,70, yang diculik Hamas pada tanggal 7 Oktober dari Kibbutz Nir Yitzhak," ujar pernyataan militer Israel, mengutip dari laman Malay Mail, Senin, 12 Februari 2024.

"Mereka berdua dalam kondisi baik dan dipindahkan untuk pemeriksaan medis di rumah sakit Sheba Tel Hashomer," sambungnya.

Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor

Belum ada tanggapan dari Hamas atas pembebasan dua sandera tersebut. Namun, bersamaan dengan operasi pembebasan sandera, terjadi pembantaian besar yang mengakibatkan terbunuhnya ratusan warga Gaza di lokasi yang sama, menurut informasi Kementerian Kesehatan di Gaza.

 

Warga Palestina memeriksa kerusakan di tengah reruntuhan bangunan tempat dua sandera dilaporkan disandera sebelum diselamatkan dalam operasi pasukan keamanan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan sekitar 100 warga Palestina termasuk anak-anak tewas dalam serangan udara besar-besaran pada malam itu. (AFP/SAID KHATIB)

 

Shalat jenazah korban pemboman Israel di rumah sakit Al-Najar di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024, seusai operasi pembebasan sandera Hamas oleh tentara Israel. (AFP/MOHAMMED ABED)

 

130 Sandera Masih di Tangan Hamas

Selama serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, Hamas menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan kantor berita AFP berdasarkan angka resmi Israel. Israel mengatakan sekitar 130 orang masih berada di Gaza, namun 29 orang diperkirakan sudah tewas.
 
Israel menanggapi serangan Hamas dengan gempuran tanpa henti di Gaza, yang menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 28.176 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
 
Puluhan tawanan yang disandera Hamas pada 7 Oktober telah dibebaskan dalam gencatan senjata satu minggu di bulan November, yang juga ditukar dengan pembebasan lebih dari 200 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Baca juga : Hamas Ingatkan Serbuan Israel di Rafah Berakibat Puluhan Ribu Tewas

Perundingan baru untuk menghentikan pertempuran telah diadakan di Kairo, dan Hamas terbuka terhadap gencatan senjata baru, termasuk lebih banyak pertukaran tawanan dan sandera.
 
Sayap militer Hamas pada hari Minggu kemarin mengatakan dua sandera telah tewas, dan delapan lainnya terluka parah dalam pengeboman Israel dalam beberapa hari terakhir, sebuah klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP.
 
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menghadapi seruan untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal. Ia juga menghadapi tekanan dari meningkatnya aksi protes atas kegagalan pemerintahannya dalam membawa pulang para sandera dari Gaza. (Medcom.id/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat