visitaaponce.com

AS Desak Israel Izinkan Warga Palestina Ibadah di Al-Aqsa

AS Desak Israel Izinkan Warga Palestina Ibadah di Al-Aqsa
Gambar yang diambil dari Bukit Zaitun ini menunjukkan pemandangan kompleks Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu di Kota Tua Jerusalem.(AFP/Ahmad Gharabli)

AMERIKA Serikat (AS) mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem selama Ramadan. Desakan Washington itu muncul setelah seorang menteri sayap kanan mengusulkan untuk melarang warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk beribadah di sana.

"Sehubungan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses ke Temple Mount bagi jemaah yang beribadah secara damai selama Ramadan sesuai dengan praktik di masa lalu," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller. Dia menggunakan istilah Yahudi untuk tempat tersebut yang merupakan situs paling suci di dunia untuk Yahudi. 

Menurut dia, pemberian akses beribadah bukan sekadar menjunjung tinggi hak beragama. "Namun ini penting bagi keamanan Israel. Bukan kepentingan keamanan Israel untuk mengobarkan ketegangan di Tepi Barat atau wilayah yang lebih luas," ujarnya.

Baca juga : Hizbullah Dukung Tindakan Palestina Lindungi Jemaah dan Masjid Al-Aqsa

Israel telah mengkaji cara melaksanakan ibadah di Jerusalem selama Ramadan, bulan suci Islam yang akan dimulai pada 10 atau 11 Maret. Bulan puasa datang ketika Israel melancarkan kampanye militer tanpa henti di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan besar Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober. 

Hamas telah menyerukan gerakan massal di Al-Aqsa untuk awal Ramadan. "Kami menyerukan kepada masyarakat kami di Jerusalem, Tepi Barat, dan wilayah pedalaman yang diduduki (Israel) untuk melakukan perjalanan ke Al-Aqsa sejak hari pertama bulan Ramadan yang penuh berkah, baik secara berkelompok atau sendirian, untuk berdoa di sana guna mematahkan pengepungan terhadapnya," kata Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Rabu (28/2).

Pekan lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan bahwa warga Palestina di Tepi Barat tidak boleh masuk ke Jerusalem untuk beribadah selama Ramadan. "Kami tidak bisa mengambil risiko. Kami tidak bisa menyandera perempuan dan anak-anak di Gaza dan mengizinkan perayaan Hamas di Temple Mount," katanya.

Ben Gvir memimpin partai sayap kanan yang menganjurkan kendali Yahudi atas kompleks tersebut. AS juga telah mendesak tercapainya kesepakatan sebelum Ramadan dimulai. Dengan demikian, Israel akan menghentikan serangan di Jalur Gaza dan para sandera yang diculik pada 7 Oktober akan dibebaskan.

Kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.954 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut angka terbaru kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas. Serangan ini diluncurkan sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat