visitaaponce.com

Menebak Arah Kebijakan Ekonomi Tiongkok

Menebak Arah Kebijakan Ekonomi Tiongkok
Orang-orang menunggu untuk menyeberang jalan di kawasan pusat bisnis di Beijing pada 28 Februari 2024.(GREG BAKER / AFP)

Para pejabat tinggi Tiongkok akan mengadakan pertemuan tahunan minggu depan. Salah hal yang mungkin akan jadi pembahasan dalam pertemuan ini adalah bagaimana mengatasi perekonomian yang memburuk, mulai dari krisis properti yang berkepanjangan hingga melemahnya belanja domestik.

Pertemuan tersebut diperkirakan tidak akan menghasilkan dana talangan besar-besaran yang menurut para ahli diperlukan untuk mengembalikan perekonomian ke jalurnya.

Sebaliknya, kata Ho-fung Hung, profesor Ekonomi Politik di Universitas Johns Hopkins, mereka akan melanjutkan kebijakan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan nasional di semua lini.

Baca juga : Diterpa Resesi, Jerman Revisi Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2024

“Hal ini tidak akan membantu perekonomian namun dapat membantu negara komunis tersebut mengatasi badai krisis ekonomi,” katanya kepada AFP, Jumat (3/1).

Investasi skala kecil di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta langkah-langkah untuk mengangkat pasar properti Tiongkok yang terlilit utang, dapat menjadi agenda.

Namun, Neil Thomas, seorang analis politik Tiongkok di Asia Society, mengatakan Presiden Xi Jinping tampaknya relatif tidak terpengaruh oleh kesulitan pertumbuhan ekonomi yang dialami negaranya baru-baru ini. “Saya tidak memperkirakan adanya perubahan besar dalam isu-isu inti ekonomi,” katanya kepada AFP.

Baca juga : Ini Dampak Resesi Tiongkok, Hong Kong, dan Eropa ke Indonesia

Hal paling penting dari  dua Sesi pertemuan ini adalah Kongres Rakyat Nasional (NPC), badan legislatif Tiongkok, yang dimulai pada Selasa. Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, sesi pertama, dimulai pada Senin tetapi umumnya dibayangi oleh NPC.

Ribuan delegasi dari seluruh negeri berkumpul dalam sesi untuk menyetujui rancangan undang-undang, anggaran, dan mutasi personel setiap tahun.

Agenda pertama adalah pengumuman Perdana Menteri Li Qiang mengenai sasaran pertumbuhan PDB Tiongkok pada tahun 2024 – yang secara umum diperkirakan akan tetap berada di sekitar lima persen.

Baca juga : Belanja Liburan Tahun Baru di Tiongkok Melonjak Melampaui Tingkat Sebelum Pandemi

“Target PDB kemungkinan besar akan keliru tanpa memperhitungkan betapa besarnya tekanan terhadap perekonomian,” papar Diana Choyleva, kepala ekonom di Enodo Economics.

Selama bertahun-tahun Tiongkok enggan menghadapi tekanan-tekanan tersebut secara langsung dengan memberikan dana talangan (bailout) dalam jumlah besar karena takut memberikan terlalu banyak tekanan pada kas negara yang rentan.

Analis tidak melihat alasan untuk berpikir bahwa hal itu akan segera berubah. Investor dan konsumen mencari langkah-langkah yang dapat mengembalikan kepercayaan mereka.

“Tetapi fokus pemerintah pada pencegahan peningkatan risiko ekonomi dan peningkatan keamanan tidak akan memungkinkan dilakukannya tindakan yang dapat segera meningkatkan dampak positif,” kata Choyleva. (AFP/M-3)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat