Kelompok Kriminal Haiti Bersumpah Terus Melawan Pemerintah
![Kelompok Kriminal Haiti Bersumpah Terus Melawan Pemerintah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/8e3b6e4a437740125f787a7b49f48c65.jpg)
PERTEMPURAN terjadi di beberapa wilayah ibu kota Haiti, Port au Prince. Banyak bus yang terbakar tergeletak di jalan-jalan dan barikade-barikade yang terbakar memenuhi udara dengan asap tebal berwarna abu-abu.
Kehancuran ini tidak mengendurkan pemimpin geng Haiti Jimmy Cherizier, juga dikenal sebagai Barbecue untuk terus melawan pemerintah. Sebaliknya, dia berjanji akan melanjutkan perlawanan kepada pemerintah untuk menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
"Pertempuran akan berlangsung selama diperlukan. Kami akan terus melawan Ariel Henry. Untuk menghindari dampak buruk, jagalah anak-anak di rumah," katanya.
Baca juga : Presiden Brasil Mendorong Aksi Cepat Terkait Krisis di Haiti
Cherizier merupakan mantan petugas polisi yang memimpin aliansi geng dan sempat menguasai terminal minyak terbesarnya pada 2022. Dia menghadapi sanksi dari PBB dan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat (1/3) malam, terdapat laporan bahwa orang-orang bersenjata berusaha mengambil alih pelabuhan peti kemas utama. Geng yang dipimpin Cherizier mengancam akan menyerang lebih banyak kantor polisi.
Sementara itu, sebuah video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan dua polisi terbunuh, yang menurut pemimpin serikat polisi Synapoha Lionel Lazare mengungkapkan geng tersebut melancarkan serangan yang menewaskan empat petugas.
Baca juga : Kenari Djaja Ungkap Kunci Berkembang hingga 59 Tahun
Dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri Haiti menyatakan kemarahan atas tindakan kekerasan dan teror yang dilakukan oleh geng Cherizier. Kemudian juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, dan berjanji akan terus berupaya menyelesaikan konflik tersebut.
Kekerasan ini terus meningkat di tengah kunjungan Henry ke Kenya. Haiti dan Kenya menandatangani kesepakatan bantuan keamanan dengan pengiriman seribu petugas polisi untuk mengatasi kekerasan geng Cherizier.
Henry sebelumnya berada di Guyana untuk menghadiri pertemuan puncak regional Karibia. Dia mengatakan kepada akan mengadakan pemilu pada Agustus 2025.
Henry berkuasa setelah pembunuhan presiden terakhir negara itu pada 2021. Haiti terakhir kali mengadakan pemilu pada 2016.
PBB memperkirakan sekitar 300 ribu orang di Haiti telah meninggalkan rumah mereka. (Z-8)
Terkini Lainnya
2 Kelompok Jemaat Gereja Tawuran di Cawang, Polisi Turun Tangan
Polresta Tangerang Buru Penyelenggara Konser Musik Yang Ricuh di Tangerang
Kerusuhan Kaledonia Baru: Macron Bergerak Setelah Kerusuhan Mematikan
Situasi di Haiti kian Kacau, Tiongkok Evakuasi 51 Warganya
2 Tewas dan 4 Luka akibat Kerusuhan Penjara di Ekuador
Dede Yusuf: Jangan Sampai Temuan TGIPF Hanya Berupa 'Paper Works' Saja
Anggota TNI Ditembak KKB di Yahukimo
Polri Tegaskan Tetap Sebut Komplotan Kriminal di Papua KKB
Kembali Berulah, KKB Papua Bakar SD Negeri Inpres Pogapa di Intan Jaya
TNI Tahan 13 Prajurit yang Diduga Lakukan Kekerasan terhadap KKB di Papua
Dua Korban Penembakan KKB Papua dari Anggota Brimob Polda NTT
Pengamat: Perlu Penanganan Serius Aksi KKB di Papua
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap