Presiden Brasil Mendorong Aksi Cepat Terkait Krisis di Haiti
![Presiden Brasil Mendorong Aksi Cepat Terkait Krisis di Haiti](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/b2ca674a84c8a62a138e904f84615dda.jpg)
PRESIDEN Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mendorong dunia bertindak dengan cepat terkait Haiti, dalam sebuah pertemuan di Kepulauan Karibia di mana kesepakatan politik diumumkan sebagai kemungkinan jalan keluar bagi negara yang dilanda krisis.
Haiti, negara termiskin di belahan barat, telah dalam kekacauan selama bertahun-tahun dengan geng bersenjata menguasai sebagian negara dan melepaskan kekerasan brutal yang telah merusak ekonomi dan sistem kesehatan publiknya.
Dalam beberapa minggu terakhir, negara tersebut juga dilanda kerusuhan massal ketika ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut agar Perdana Menteri Ariel Henry mundur sesuai dengan kesepakatan politik yang disepakati pada Desember 2022.
Baca juga : Zelensky Minta Dunia Menentang Genosida Rusia
"Di Haiti, kita perlu bertindak cepat untuk meringankan penderitaan sebuah populasi yang terbelah oleh tragedi," ujar Lula dalam pidato di KTT Komunitas Karibia (CARICOM) di Georgetown, Guyana.
Pada Selasa, PBB meluncurkan sebuah seruan untuk mengumpulkan US$674 juta untuk proyek kemanusiaan di Haiti, di mana 45% dari populasi sekarang mengalami ketidakamanan pangan.
Pada Januari, lebih dari 1.100 orang tewas, terluka, atau diculik, menurut PBB.
Baca juga : Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva Ulangi Pernyataan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Pada Rabu, Perdana Menteri Antigua dan Barbuda, Gaston Browne, mengatakan kepada wartawan "kami telah membuat banyak kemajuan" dalam pembicaraan di KTT CARICOM, dan Henry "berkomitmen untuk bertindak sebagai penengah yang jujur dan berbagi kekuasaan."
Menurut kesepakatan yang dicapai pada Desember 2022, lebih dari satu tahun setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise, Haiti seharusnya mengadakan pemilihan dan Henry menyerahkan kekuasaan kepada pejabat yang baru terpilih pada 7 Februari 2024.
Namun, ia tetap berkuasa, dan seorang ajudan mengatakan perdana menteri bermaksud membentuk pemerintahan persatuan nasional.
Baca juga : PBB Ingatkan Ledakan Kematian Anak Gaza karena Bencana Kelaparan
Browne mengatakan pengaturan berbagi kekuasaan dapat diberlakukan "dalam waktu singkat."
Namun, ini bukan kali pertama Henry membuat janji serupa. Kali terakhir adalah pada 1 Januari, dalam pidato untuk memperingati ulang tahun kemerdekaan ke-220 Haiti.
Ketika ditanya tentang tanggal pemilihan, Browne mengatakan itu bisa ditetapkan "mungkin dalam 12 bulan ke depan."
Baca juga : Lula dan Blinken Bertemu, Setelah Brasil Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza
Kewajiban Moral
Haiti, sebuah negara dengan sekitar 12 juta penduduk, tidak pernah melakukan pemilihan sejak tahun 2016.
Di KTT Karibia, yang berakhir pada Rabu, diumumkan Benin sedang mempertimbangkan kontribusi pasukan sekitar 2.000 orang untuk misi keamanan PBB di Haiti.
Kenya telah setuju untuk memimpin misi tersebut, tetapi telah terhambat selama berbulan-bulan karena masalah logistik, tantangan hukum di Nairobi, dan kekurangan pendanaan.
Baca juga : Konflik Brasil-Israel Memanas, Lula Dinyatakan Persona Non Grata
Browne mengatakan CARICOM mengharapkan kontribusi lebih besar dari kekuatan Barat, terutama mantan penguasa kolonialnya, Prancis.
"Setidaknya ada... kewajiban moral untuk memberikan kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah ini dan tidak memiliki, katakanlah, kelompok negara berkembang menanggung semua pengorbanan kehilangan nyawa," katanya.
"Saya pikir Prancis, lebih dari negara lainnya, memiliki kewajiban untuk membantu mengembalikan perdamaian dan stabilitas di Haiti," tambah Browne. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Kewajiban Moral
Lula Batalkan Peringatan Kudeta 1964 Brasil di Tengah Bayang-bayang Kerusuhan 2023
Emmanuel Macron dan Lula Meriahkan Hubungan Pertahanan pada Peluncuran Kapal Selam
Presiden Brasil dan Prancis Luncurkan Rencana Investasi Hijau Amazon
Viral Video Presiden Brasil Lula Jogging di Tengah Penurunan Jajak Pendapat
Brasil Sambut Guyuran Investasi Mobil Hibrida
Presiden Brasil Curigai Pihak Intelijen Sekongkol dengan Demonstran
Situasi di Haiti kian Kacau, Tiongkok Evakuasi 51 Warganya
53 Ribu Warga Haiti Tinggalkan Ibu Kota
Kondisi Memburuk di Haiti: Geng-Geng Menguasai, Negosiasi Pemerintahan Transisi Terhambat
Operasi Penegakan Hukum di Haiti Melawan Geng 'Barbecue'
PM Haiti Dikabarkan Setuju untuk Mengundurkan Diri
Blinken Janjikan Tambahan Dana US$133 Juta untuk Bantu Krisis di Haiti
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap