53 Ribu Warga Haiti Tinggalkan Ibu Kota
![53 Ribu Warga Haiti Tinggalkan Ibu Kota](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/738788b822ce60bdb6d229422d78bb23.jpg)
LEBIH dari 50 ribu orang mengungsi dari ibu kota Haiti, Port-au-Prince dalam waktu tiga minggu pada bulan lalu. Mereka menghindari menjadi korban kekerasan geng bersenjata yang telah membunuh 1.554 orang dan melukai 826 lainnya.
"Antara 8 Maret dan 27 Maret, 53.125 orang meninggalkan kota tersebut," ungkap laporan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB.
IOM mencatat mereka bergabung dengan 116 orang di negara Karibia itu yang telah mengungsi dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari Port-au-Prince pada Maret menuju ke wilayah selatan.
Baca juga : Tak Mau Dievakuasi, Pemerintah Terus Pantau Kondisi Tujuh WNI di Haiti
Sebagian besar dari mereka meninggalkan Port-au-Prince karena ancaman kekerasan dan ketidakamanan.
“Perlu ditekankan bahwa provinsi-provinsi (lainnya) tidak memiliki infrastruktur yang memadai. Masyarakat yang menampung mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi arus pengungsian besar-besaran yang datang,” kata laporan IOM.
Pengungsian ini terjadi ketika Haiti diguncang peningkatan kekerasan sejak Februari, ketika geng-geng kriminal yang kuat bekerja sama untuk menyerang kantor polisi, penjara, bandara dan pelabuhan.
Baca juga : AS Evakuasi Diplomatnya di Haiti
Mereka berupaya menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry, yang berkuasa sejak pembunuhan presiden Jovenel Moise pada 2021. Haiti tidak memiliki presiden sejak saat itu.
Negara ini juga tidak mempunyai parlemen, dan pemilu terakhirnya diadakan pada 2016. Haiti telah dilanda kemiskinan, bencana alam, ketidakstabilan politik dan kekerasan geng selama beberapa dekade.
Pembunuhan Moise memicu ketidakamanan yang meningkat selama berbulan-bulan bahkan sebelum bentrokan pada Februari. Pertempuran tersebut telah memicu krisis kemanusiaan yang parah, dengan kekurangan pangan dan hampir runtuhnya infrastruktur layanan kesehatan di negara termiskin di belahan barat tersebut.
Baca juga : Kekacauan Melanda Haiti Pascaserangan Bandara dan Kekerasan Mematikan
Dalam tiga bulan pertama 2024 atau hingga 22 Maret sebanyak 1.554 orang tewas dan 826 luka-luka. PBB menilai temuannya ini sebagai bencana kemanusiaan.
Laporan tersebut menggambarkan kekerasan seksual yang merajalela, termasuk perempuan yang dipaksa melakukan hubungan seksual eksploitatif. Para anggota geng bersenjata melakukan pemerkosaan terhadap sandera perempuan.
Setidaknya 528 kasus hukuman mati tanpa pengadilan dilaporkan tahun lalu, termasuk 18 perempuan. Sementara 59 kasus lainnya telah dilaporkan sepanjang tahun ini.
Baca juga : PBB Setujui Misi Kenya untuk Membantu Stabilitas di Haiti
PBB juga menyoroti perekrutan dan pelecehan terhadap anak-anak yang tidak dapat meninggalkan kelompok geng bersenjata karena takut akan pembalasan.
Embargo senjata internasional yang diberlakukan gagal membendung kekerasan di Haiti. Tidak terpilih dan tidak populer, Henry mengumumkan pada 11 Maret akan mundur untuk pembentukan dewan transisi.
Namun berminggu-minggu kemudian dewan tersebut belum dibentuk dan dilantik. Pasalnya terdapat ketidaksepakatan di antara partai-partai politik dan pemangku kepentingan lainnya.
Khususnya mengenai kewenangan dewan itu atas penunjukan perdana menteri berikutnya. Kenya, yang setuju untuk memimpin misi keamanan yang telah lama ditunggu-tunggu dan disetujui PBB ke Haiti, telah menunda rencananya sampai dewan transisi terbentuk. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Kanada Bersiap Evakuasi Warganya dari Libanon, jika Perang Skala Penuh Pecah
Kanada Bersiap Evakuasi 45.000 Warganya dari Libanon Jika Perang Pecah
1 Tewas dan Ribuan Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan di New Mexico
Penyebab Kebocoran Pipa Terminal BBM Tuban Diinvestigasi
Banjir Besar Landa Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Belasan Ribu Warga Terdampak
5 Orang Tewas dan Ribuan Dievakuasi karena Banjir di Jerman Selatan
Komnas HAM Terima 259 Aduan Terkait Kekerasan dan Penyiksaan oleh Polri
Pentingnya Intervensi Dana Desa untuk Turunkan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
BNPT: Teroris Sasar Generasi Muda, Perempuan, Anak, dan Remaja dalam Serangan Terbaru
Kasus Penyiksaan Warga Sipil oleh Aparat Alami Peningkatan
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Shania Twain Ungkap Kebenaran Tragis di Balik Salah Satu Lagu Populernya
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap