visitaaponce.com

RI Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

RI Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina
Suasanna rapat dewan keamanan mengenai situasi di Timur Tengah dan Palestina(Antara)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan Indonesia menyesalkan keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang gagal mengesahkan resolusi keanggotaan penuh Palestina untuk kesekian kalinya.

Adapun penolakan DK PBB terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB setelah Amerika Serikat (AS) memveto permintaan tersebut.

"Indonesia sangat menyesalkan kegagalan DK PBB untuk kesekian kalinya dalam mengesahkan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB, dikarenakan veto oleh salah satu Anggota Tetap DK PBB," kata Kemlu melalui akun resmi X Jumat (19/4).

Baca juga : Perjalanan Panjang Palestina di PBB

Dia menambahkan kemajuan menuju keanggotaan penuh Palestina tersendat sejak Palestina memperoleh status negara pengamat PBB pada tahun 2012, meskipun terdapat dukungan penuh dari mayoritas negara anggota PBB.

"Veto ini sekali lagi mengkhianati aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah," lanjutnya.

Indonesia menegaskan kembali dukungannya terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca juga : AS Memveto Upaya Palestina untuk Keanggotaan PBB di Dewan Keamanan

"Upaya ini akan memberikan Palestina kedudukan yang patut di antara negara-negara dan kedudukan yang setara dalam proses perdamaian menuju pencapaian solusi dua negara," tulis pernyataan resmi tersebut.

Sebelumnya, kelompok militan Palestina, Hamas, pada hari Jumat mengecam veto AS yang mengakhiri upaya lama Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.

“Hamas mengutuk veto Amerika di Dewan Keamanan terhadap rancangan resolusi yang memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB,” kata penguasa Jalur Gaza dalam sebuah pernyataan, yang muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas jumlah korban jiwa yang ditimbulkan oleh perang di wilayah Palestina.

Veto yang dilakukan sekutu utama dan pendukung militer Israel telah diperkirakan menjelang pemungutan suara, yang berlangsung lebih dari enam bulan setelah serangan Israel di Gaza, sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Dua belas negara memberikan suara mendukung rancangan resolusi tersebut, yang diperkenalkan oleh Aljazair dan "merekomendasikan kepada Majelis Umum agar Negara Palestina diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa". Sayangnya Inggris dan Swiss abstain. (Fer/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat