Foto Satelit Kehacuran Gaza Dampak Perang Israel - Hamas
![Foto Satelit Kehacuran Gaza Dampak Perang Israel - Hamas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/100c68958f10ddab6e004c3e24eecfec.jpg)
PERANG Israel-Hamas telah memakan korban jiwa hingga 34.000 orang. Perang juga menyebabkan cedera yang parah hingga kasus kelaparan akut selama tujuh bulan.
Sebuah penelitian citra satelit juga mengungkap tingkat kerusakan material secara besar-besaran di Gaza.
“Tingkat kerusakan yang tercatat tidak seperti yang pernah kami pelajari sebelumnya. Tingkat kerusakan ini jauh lebih cepat dan lebih luas dibandingkan apa pun yang telah kami petakan,” kata Corey Scher, kandidat PhD di City University of New York, yang telah meneliti citra satelit dari Gaza.
Baca juga : 268 Tentara Israel Tewas di Gaza
Serangan Israel di Rafah sebabkan kehancuran di wilayah tersebut. Tujuh bulan setelah perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Tingkat kehancuran tercepat terjadi dalam dua hingga tiga bulan pertama setelah pemboman,” jelas Scher.
Di Kota Gaza, yang dihuni sekitar 600.000 orang sebelum perang, situasinya sangat buruk atau hampir tiga perempat (74,3%) bangunannya rusak atau hancur.
Baca juga : Keraguan dan Ketidakpastian Nasib Gencatan Senjata di Gaza
Lima rumah sakit kini hancur Selama perang, rumah sakit di Gaza telah berulang kali diserang oleh Israel, yang menuduh Hamas menggunakannya untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.
Dalam enam minggu pertama perang yang dipicu oleh serangan Hamas, telah menewaskan lebih dari 1.170 orang menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel, “60% fasilitas kesehatan, terindikasi rusak atau hancur," sebut Scher.
Rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, Al-Shifa di Kota Gaza, menjadi sasaran dua serangan tentara Israel, yang pertama pada bulan November, yang kedua pada bulan Maret.
Baca juga : Israel Sebut Bantuan Militer AS Sebagai 'Pesan Kuat' Ke Musuh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan operasi kedua membuat rumah sakit tersebut menjadi ruangan kosong yang penuh dengan mayat manusia.
Lima rumah sakit telah hancur total, menurut angka yang dikumpulkan oleh AFP dari proyek OpenStreetMap, kementerian kesehatan Hamas dan Pusat Satelit PBB (UNOSAT). Kurang dari satu dari tiga rumah sakit atau 28% berfungsi sebagian, menurut PBB.
Lebih dari 70% sekolah rusak. Sekolah-sekolah yang sebagian besar dikelola oleh PBB di wilayah tersebut, tempat banyak warga sipil mencari perlindungan dari pertempuran, juga harus menanggung akibatnya.
Baca juga : Pejabat Jalur Gaza: Serangan Israel Bunuh Sembilan Anggota Keluarga di Rafah
Pada tanggal 25 April, UNICEF menghitung sedikitnya 408 sekolah yang rusak, mewakili setidaknya 72,5% dari total 563 fasilitas sekolah.
Dari jumlah tersebut, 53 gedung sekolah hancur total dan 274 lainnya rusak akibat kebakaran langsung. PBB memperkirakan bahwa dua pertiga sekolah memerlukan rekonstruksi total atau besar-besaran agar dapat berfungsi kembali.
Terkait tempat ibadah, gabungan data UNOSAT dan OpenStreetMap menunjukkan 61,5% masjid rusak atau hancur.
Tingkat kehancuran di Gaza utara telah melampaui kota Dresden di Jerman, yang dibom oleh pasukan Sekutu pada tahun 1945 dalam salah satu tindakan Sekutu yang paling kontroversial pada Perang Dunia II.
Menurut penelitian militer AS tahun 1954 yang dikutip Financial Times, kampanye pengeboman di akhir Perang Dunia II merusak 59% bangunan di Dresden.
Pada akhir April, kepala program pembersihan ranjau PBB di wilayah Palestina, Mungo Birch, mengatakan ada lebih banyak puing yang harus dibersihkan di Gaza dibandingkan di Ukraina, yang diinvasi oleh Rusia lebih dari dua tahun lalu.
PBB memperkirakan bahwa pada awal Mei, rekonstruksi Gaza pascaperang akan menelan biaya antara 30 miliar hingga 40 miliar dolar. (Z-8)
Terkini Lainnya
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap