visitaaponce.com

Warga Maroko Pro-Palestina Kecam Kerja Sama dengan Israel

Warga Maroko Pro-Palestina Kecam Kerja Sama dengan Israel
Ilustrasi : Aksi Demo Pro-Palestina di Kantor Kedutaan Besar Mesir, Jakarta, Minggu (19/5/2024)(MI/Usman Iskandar)

RIBUAN warga Maroko berdemonstrasi pada Minggu (19/5) di Casablanca untuk mendukung rakyat Palestina dan menentang hubungan kerja sama negaranya dengan Israel.

“Kebebasan untuk Palestina,” teriak para pengunjuk rasa.

“Jika kita tidak bersuara, siapa lagi?”

Baca juga : Dunia Arab Kutuk Israel atas Pengeboman Rumah Sakit Gaza

“Tidak untuk normalisasi,”

Para pengujuk rasa banyak yang mengenakan syal keffiyeh atau mengibarkan bendera Palestina.

Negara Afrika Utara itu menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada akhir tahun 2020 berdasarkan Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, yang juga diikuti oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Baca juga : Ketidaknyamanan Negara-Negara Arab Sekutu Israel Lihat Perang Gaza

Berdasarkan perjanjian tersebut, Amerika Serikat mengakui klaim kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.

Sejak perang Israel-Hamas di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober, demonstrasi besar-besaran di Maroko menyerukan pencabutan perjanjian normalisasi.

Rabat secara resmi mengecam 'pelanggaran mencolok terhadap ketentuan hukum internasional' yang dilakukan Israel dalam perang melawan Hamas, namun belum memberikan indikasi apa pun bahwa normalisasi dengan Israel akan dibatalkan.

Baca juga : Meski Hubungan Dekat, Maroko Kutuk Tindakan Israel atas Palestina

Perang Gaza pecah setelah Hamas pada tanggal 7 Oktober melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, berdasarkan angka resmi Israel.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 35.456 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, menurut data yang diberikan oleh kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

Hamas juga menyandera sekitar 250 orang pada tanggal 7 Oktober, 124 di antaranya masih ditahan di Gaza termasuk 37 orang yang menurut militer Israel tewas. (arabnews/fer/P-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat