visitaaponce.com

Bali Basin Action Agenda Bukti Komitmen Perlindungan Sungai dan Perairan di WWF Ke-10

Bali Basin Action Agenda Bukti Komitmen Perlindungan Sungai dan Perairan di WWF Ke-10
Bali Basin Action Agenda diluncurkan dalam World Water Forum (WWF) Ke-10 di Nusa Dua, Bali(MI/Arnoldus)

BALI Basin Action Agenda diluncurkan dalam World Water Forum (WWF) Ke-10 di Nusa Dua, Bali.  Dokumen itu membahas lima tingkatan proses politik, terkait dengan otoritas wilayah sungai dan perairan.

Panduan dalam dokumen ini diharapkan dapat memberikan hasil konkret, berupa komitmen dan praktik baik yang mendukung pengelolaan wilayah sungai sebagai pendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

"Setiap negara memiliki permasalahan dan fokus pengelolaan air masing-masing, sehingga pendekatan komprehensif secara regional perlu dilakukan. Untuk proses politik, kebijakan pengelolaan air akan dibahas bertingkat mulai dari pelaksana, otoritas sungai, hingga kepala negara," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 Mohammad Zainal Fatah.

Baca juga : Indonesia Dorong Resiliensi Global Berkelanjutan Atasi Persoalan Air di World Water Forum ke-10

Ia mengatakan, perlu ada proses politik dan kebijakan yang konsisten dan diikuti oleh aksi nyata di lapangan. Itulah sebabnya, tema ini dibahas sangat serius dan alot. Sesi diskusi panel tingkat tinggi terkait otoritas wilayah sungai tersebut berlangsung di dua lokasi, yakni Bali International Convention Center (BICC) dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Rabu (22/5/2024). 

Segmen politik ini akan dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan sejumlah menteri yang bertugas di bidang air, di antaranya Menteri Sumber Daya Air Tiongkok Li Guoying, Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir Hani Sewilam, dan Menteri Integrasi dan Pengembangan Regional Brasil Waldez Goes.

Selain itu, pada sesi yang sama juga akan diisi Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon, Menteri Peralatan dan Air Republik Maroko sekaligus Presiden Internasional Network of Basin Organizations (INBO) Nizar Baraka, serta sejumlah petinggi otoritas wilayah sungai negara lain.

Sebelumnya pada hari keempat, World Water Forum ke-10 telah mengesahkan Ministerial Declaration atau Deklarasi Menteri sebagai hasil konkret diplomatic victory bagi Indonesia. Deklarasi disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri yang dihadiri delegasi dari 106 negara dan 27 organisasi internasional.

Selain Deklarasi Menteri, salah satu yang menjadi capaian pada forum ini adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara. Daftar ini berisi 113 proyek senilai US$9,4 miliar, antara lain proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga, yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat