Tanah Longsor Papua Nugini Upaya Penyelamatan dan Kerusakan yang Luas
![Tanah Longsor Papua Nugini: Upaya Penyelamatan dan Kerusakan yang Luas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/1a57d4a4bd6caacdaaa309882f21ba9a.jpg)
LONGSOR yang melanda Papua Nugini akibat hujan lebat telah menghapus sebuah desa di Provinsi Enga. Kawasan itu mengalami kerusakan hingga 1 kilometer.
Kurang dari 11 jenazah telah ditemukan sejauh ini dengan upaya terhambat puing-puing setebal 10 meter di beberapa tempat dan kurangnya peralatan yang memadai.
Media lokal melaporkan satu pasangan yang berhasil ditarik hidup-hidup dari puing-puing karena rumah mereka, di pinggiran area yang terkena dampak, berhasil lolos dari benar-benar terkubur.
Baca juga : 3 Jenazah Ditemukan Setelah Tanah Longsor di Papua Nugini
Mereka diselamatkan setelah pekerja penyelamat mendengar mereka teriak dari tempat mereka terperangkap di bawah lapisan batu, demikian dilaporkan saluran NBC lokal.
Personil darurat yang dikerahkan ke wilayah tersebut memprioritaskan evakuasi orang dari area di mana kondisinya masih berbahaya, kata pejabat bantuan kepada BBC.
"Kami memutuskan untuk tetap di luar untuk saat ini untuk memberi waktu kepada otoritas untuk menilai situasi dengan baik untuk melakukan operasi penyelamatan dan pemulihan," kata Justine McMahon, koordinator negara Care Australia, salah satu lembaga bantuan kemanusiaan di lapangan.
Baca juga : Tewaskan 670 Orang, Tak Ada WNI Terdampak Tanah Longsor di Papua Nugini
"Tanah juga cukup tidak stabil saat ini dan berisiko memicu longsoran lebih lanjut," kata McMahon, Senin.
Australia adalah salah satu tetangga terdekat Papua Nugini dan telah lama menawarkan dukungan keamanan dan bantuan kepadanya.
Sebelumnya, seorang pejabat dari badan migrasi PBB di negara itu telah menjelaskan kepada BBC kesulitan penyelamatan.
Baca juga : Longsor di Papua Nugini Menewaskan 670 Orang
Serhan Aktoprak dari Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapi tim yang mencoba mengambil kembali jenazah, termasuk ketidaksetujuan oleh beberapa kerabat yang berduka untuk membiarkan mesin berat mendekati orang yang mereka cintai.
Sebaliknya, katanya, "orang menggunakan kayu penggali, sekop, garpu pertanian besar untuk mengeluarkan jenazah yang terkubur di bawah tanah".
Lebih dari 150 rumah telah tertimbun, dan sekitar 1.250 orang telah terlantar.
Laporan awal telah menempatkan jumlah korban tewas di angka ratusan, tetapi ini melonjak pada hari Minggu setelah revisi PBB, memperhitungkan pembaruan jumlah penduduk.
Warga setempat mencatat bagaimana desa dalam beberapa tahun terakhir telah menarik orang dari daerah lain yang telah tergusur oleh kekerasan suku di wilayah itu.
Tanah longsor Gunung Mungalo terjadi di pegunungan Enga, di bagian utara negara kepulauan tersebut. (BBC/Z-3)
Terkini Lainnya
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sukabumi Terputus akibat Longsor
Jalur Karangasem-Denpasar di Sanghyang Ambu Alami Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Tanah Longsor di Ende, NTT, Satu Keluarga Tewas Tertimbun saat Tidur
Rumah Warga di Mamasa Sulbar Ambruk dan Jatuh ke Jurang
Pemkab Bandung Barat Minta Bantuan Perbaikan Jalan yang Diterjang Longsor
Longsor Papua Nugini: Lebih dari 2.000 Orang Dikhawatirkan Tertimbun Hidup-hidup
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap